Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PPP: Hadi Tjahjanto Merakyat, Ibunya Tukang Rujak Cingur

Kompas.com - 05/12/2017, 21:07 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengapresiasi pilihan Presiden Joko Widodo yang mengusulkan KSAU Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI baru menggantikan Gatot Nurmantyo.

“Saya memberikan apresiasi kepada Presiden yang telah menyampaikan nama kepada DPR untuk diambil keputusan,” kata Romahurmuziy saat ditemui di Hotel Golden Flower, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bandung, Selasa (5/12/2017).

Romahurmuziy menilai, pilihan Presiden Jokowi sudah tepat. Dalam pengamatan PPP, Hadi Tjahjanto dinilai mampu membawa TNI menjadi lebih profesional dengan rekam jejak karir sebagai tentara rakyat.

“Dalam penilaian kami Pak Hadi seorang yang memiliki latar belakang profesional dan latar belakang tentara rakyat,” tuturnya.

Selain itu, Hadi dinilai sebagai tokoh yang merakyat. “Latar belakang keluarganya, kesemuanya menunjukkan beliau berasal dari rakyat kebanyakan. Ibunya pedagang rujak cingur, jadi beliau memang orang biasa,” ungkapnya.

Baca juga : Marsekal Hadi Tjahjanto Disebut Otak Setan oleh Teman SMA-nya

Lebih lanjut Romahurmuziy menambahkan, dalam sebuah kesempatan Hadi Tjahjanto juga sempat menunjukkan sisi humanisnya. Pada saat peresmian Pesawat N219 Nurtanio di Bandara Halim Perdana Kusumah,Jakarta, 10 November 2017 lalu, kata dia, Hadi Tjahjanto terlihat menolong salah satu siswa SD yang hadir dalam peresmian. Siswa yang berada tidak jauh dari Presiden Jokowi tersebut muntah karena kelelahan.

“Beliau langsung mengambil langkah membawa anak tersebut, padahal di samping beliau ada ajudan presiden yang juga melihat hal yang sama. Artinya sebagai pimpinan yang sudah cukup tinggi pangkatnya, beliau masih memiliki kepedulian yang sangat manusiawi,” tuturnya.

Baca juga : Saat Kecil, Marsekal Hadi Selalu Didongengi Kisah Malin Kundang

Romahurmuziy berharap, di bawah kepemimpinan Hadi Tjahjanto TNI bisa menjadi alat negara yang netral di tahun politik 2018-2019 mendatang.

“Memastikan bahwa TNI ini betul-betul menjadi tentara rakyat, tentara profesional dan tetap menjaga netralitasnya di dalam kontestasi politik yang akan segera masuk tahun kontestasi pada tahun 2018 seiring tahun kompetisi nyata 2019 yang akan datang,” tandasnya.

Kompas TV Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai pilihan Presiden Joko Widodo untuk calon Panglima TNI sudah melalui proses pertimbangan yang matang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com