Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Kota Terendam, Bupati Aceh Utara Nyatakan Darurat Banjir

Kompas.com - 04/12/2017, 11:26 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib menetapkan daerahnya darurat bencana banjir. Penetapan tersebut seiring dengan makin meluasnya banjir. Dari 27 kecamatan, 19 kecamatan terendam banjir. 

Apalagi, hari ini, Senin (4/12/2017), banjir merendam Kota Lhoksukon, ibu kota Kabupaten Aceh Utara. Bahkan pasar induk utama kabupaten turut terendam banjir, sehingga aktivitas perdagangan lumpuh total. 

Ketinggian air di Lhoksukon mencapai dua meter. Bahkan, air juga merendam jalan nasional Medan-Banda Aceh. Saat ini, ketinggian air di jalan tersebut sekitar 80 centimeter. Pengendara diminta berhati-hati melintasi jalan tersebut.

“Untuk suplai bahan makanan kita masih cukup selama tiga hari ini. Selain itu, saya juga sudah laporkan ke gubernur dan Dinas Sosial Provinsi Aceh secara real time perkembangan banjir ini,” katanya.

(Baca juga : Banjir Aceh Singkil, Korban Memilih Bertahan di Rumah )

Dia menyebutkan, banjir kali ini terbilang parah. Sama seperti banjir 2014 lalu. Saat ini, prioritas utamanya, memastikan seluruh warga kawasan banjir dievakuasi dan seluruh titik pengungsian mendapat suplai makanan yang mencukupi.

“Saya sudah tinjau ke semua lokasi banjir. Saya juga sudah cek gudang bahan makanan. Saya ingin pastikan penanganan banjir berjalan baik,” tuturnya.

Namun jika hujan terus terjadi di Kabupaten Bener Meriah, ia khawatir, limpahan air akan merendam kawasan Aceh Utara. “Semoga di Bener Meriah tidak hujan lagi. Kalau di kita dua hari ini intensitas hujan mulai berkurang,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam tiga hari terakhir, banjir merendam Kabupaten Aceh Utara. Ribuan orang mengungsi dan puluhan ribu rumah pun terendam.

Awalnya banjir merendam enam kecamatan, lalu hari kedua bertambah menjadi 16 kecamatan dan hari ini mencapai 19 kecamatan dari 27 kecamatan. 

Kompas TV Pasca banjir yang melanda purworejo, ratusan warga kesulitan mendapatkan air bersih.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com