Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Kapan Kami Terendam Banjir?

Kompas.com - 03/12/2017, 18:41 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Jalan lintas di Desa Rayeuk Kuta, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara mendadak berubah seperti lautan. Air membuncah ke seluruh kawasan yang menghubungkan Kecamatan Matangkuli dan Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara itu.

Di samping jalan terdapat pesantren yang seluruhnya terendam banjir. Beruntung, santri dievakuasi ke lantai dua. Kawasan itu rutin langganan banjir.

Data Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, menyebutkan Kecamatan Matangkuli, Pirak Timu, Tanah Luas, dan Kecamatan Lhoksukon, merupakan kawasan kerap terendam banjir.

Puluhan tahun lalu, kawasan itu sudah rutin disapa ketika air Krueng (sungai) Keureuto dan Krueng Peuto meluap.

Salah seorang warga Desa Parang Sikureung, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, Dahari, Minggu (3/12/2017) menyebutkan bagi warga kawasan itu banjir menjadi pemandangan sehari-hari. Apalagi, desa itu bersisian dengan sungai. Sehingga, rutin menjadi banjir.

Baca juga : Banjir Meluas di Aceh Utara, Ribuan Warga Mengungsi

“Harusnya ada program jangka pendek dan jangka panjang atasi banjir. Ini kami selalu rutin delapan atau sepuluh kali setahun merasakan banjir. Entah sampai kapan kami bebas dari banjir,” katanya.

Keluhan senada datang dari warga Pirak Timu, Aceh Utara, Faisal Razi. Dia meminta, agar Pemerintah Aceh Utara fokus mengatasi masalah banjir yang datang nyaris setiap bulan itu.

“Kalau kecamatan lainnya itu kan banjir hanya sesekali. Kami ini rutin, jadi harusnya ini bisa diatasi,” terangnya.

Setiap banjir, kata Faisal, kerugian masyarakat mencapai puluhan juta rupiah. Tanaman padi yang rutin merugi. “Belum lagi soal kerusakan rumah dan barang-barang lainnya,” sebutnya.

Dia mempertanyakan entah sampai kapan mereka terendam banjir. Sementara itu, Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib menyatakan fokus mereka saat ini mengatasi dampak akibat banjir.

“Pengungsian harus segera diatasi. Sekarang kita upayakan bagaimana memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan banjir,” sebutnya.

Pria yang akrab disapa Cek Mad ini menyebutkan solusi mengatasi banjir adalah pembangunan Waduk Krueng Keureuto di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara.

“Sekarang waduk itu sedang dikerjakan. Baru rampung 2019. Itu solusi banjir. Semua air dari dua sungai Krueng Keureuto dan Krueng Peuto bisa diserap waduk itu,” pungkasnya.

Kompas TV TNI Komando Distrik Militer Aceh Utara menerobos kawasan perbukitan yang menghubung dua desa.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com