GARUT, KOMPAS.com - Siklon tropis Dahlia yang melanda bagian selatan Jawa Barat berdampak pada operasional Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) yang ada di Blok Citepus Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang. Wisata edukasi tersebut ditutup sementara dari aktivitas pengunjung.
Manajer Operasional PKEK Zaini Rakhman mengatakan, siklon tropis Dahlia membuat kawasan Kamojang diterjang angin besar dan hujan. Hal ini membuat kondisi kandang elang yang ada di PKEK rentan berkembang virus penyakit yang bisa mengganggu kesehatan elang.
"Kami perlu waktu untuk sterilisasi kandang dan fasilitas lainnya yang berkaitan dengan perawatan elang," kata Zaini, Sabtu (2/12/2017).
Proses sterilisasi ini, kata dia, membutuhkan waktu sekitar 7-10 hari ke depan. Hal ini tergantung pada kondisi cuaca. Jika cuaca masih buruk, perlu waktu lebih lama lagi untuk sterilisasi.
"Akibat cuaca buruk, nyaris tidak ada sinar matahari yang menyinari kandang. Jadi virus penyakit mudah berkembang dan bisa menulari elang yang ada," ujarnya.
Baca juga : Badai Siklon Dahlia Sebabkan Gelombang di Laut Bengkulu Capai 5 Meter
Saat ini, semua kandang yang ada tengah disterilisasi dengan penyemprotan desinfektan. Selain itu, elang-elang diperiksa secara intensif kesehatannya dan diberi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
"Saat ini ada 97 elang yang ada di PKEK. Semua kandang disterilisasi dari mulai kandang karantina, perawatan hingga kandang observasi. Kami ingin memastikan tidak ada virus penyakit yang berkembang yang bisa menyerang hewan atau manusia," kata Zaini.
Adapun kebanyakan elang yang berada di PKEK merupakan sitaan polisi hutan dari peliharaan warga. Makanya, bisa saja elang membawa penyakit saat masuk PKEK, ditambah lagi dengan cuaca yang lembab.
Baca juga : Ini Wilayah yang Diprediksi Terkena Dampak Siklon Dahlia di Indonesia
Atas hal ini, pengelola PKEK memohon maaf. Ia berharap, cuaca membaik dalam beberapa hari ke depan agar proses sterilisasi bisa lebih cepat dilaksanakan.
PKEK menjadi salah satu destinasi wisata edukasi di Garut yang tidak dipungut biaya. Dalam satu bulan, 800-1.000 pengunjung datang, kebanyakan dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Selain itu, tidak sedikit mahasiswa yang melakukan penelitian di PKEK.