Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serobot Jalur Pejalan Kaki, 7 Mobil Digembok dan 2 Jukir Liar di Solo Diamankan

Kompas.com - 02/12/2017, 15:48 WIB
Labib Zamani

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Tujuh mobil digembok dan dua orang juru parkir (jukir) liar diamankan di Kantor Dinas Perhubungan Kota Solo dalam operasi gabungan di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (2/12/2017).

Operasi gabungan itu diselenggarakan Dishub Kota Solo melibatkan unsur Denpom IV/4 Surakarta, Satlantas Polresta Surakarta, Pengadilan, Kejaksaan, Asparta, Satreskrim Polresta Surakarta, Sabhara Polresta Surakarta, dan Linmas.

Kasie Pengendalian Operasional dan Pengawasan Dishub Kota Solo Agus Purnomo mengatakan, tujuh mobil yang digembok itu tersebar di beberapa lokasi operasi gabungan. Mobil tersebut digembok karena parkir di jalur pejalan kaki.

Operasi gabungan dilaksanakan di Jalan Ahmad Yani, Simpang 3 Kerten, Jalan Slamet Riyadi, Bundaran Gladak, Jalan Urip Sumoharjo (Pasar Gede), Jalan S Parman, dan kawasan Monumen 45 Banjarsari.

Baca juga : Banyak Parkir Liar Saat Ada Acara di Monas, Anies Akan Cari Solusinya

"Dua jukir kami amankan di kawasan Purwosari dan Sriwedari. Mereka tidak berizin dan menggunakan jalur pejalan kaki untuk tempat parkir, sehingga kami amankan ke kantor," kata Agus.

Ia mengatakan, satu dari dua jukir yang diamankan tersebut sudah beberapa kali terjaring operasi gabungan karena menggunakan area larangan parkir sebagai tempat parkir.

"Mereka kami peringatan sampai tiga kali. Kalau peringatan ini tidak mereka perhatikan dan masih tetap ngeyel, mereka akan dicabut KTA-nya (kartu tanda anggota) parkir," ucapnya.

Sementara bagi pemilik mobil yang ingin membuka gembok harus membayar denda Rp 100.000. Apabila mobil tersebut sudah diderek ke Kantor Dishub, pemilik mobil harus membayar denda Rp 250.000.

Baca juga : Cara Membedakan Juru Parkir Resmi dengan Juru Pakir Liar

"Denda itu sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perhubungan," terang dia.

Saat ini jukir yang tercatat di Dishub Kota Solo jumlahnya 2.600 orang. Mereka tersebar di berbagai daerah di Solo. Sedangkan jumlah pengelola parkir sekitar 30 orang.

Kompas TV Warga menilai petugas tebang pilih karena ada mobil berplat nomor TNI yang terparkir di atas trotoar namun tidak diderek petugas Dinas Perhubungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com