Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliki Nama Aneh "Tahanan PBB", Remaja Ini Tak Sulit dalam Berteman

Kompas.com - 30/11/2017, 20:26 WIB

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Walau memiliki nama yang tak lazim, "Tahanan PBB", namun remaja berusia 14 tahun ini tak canggung berteman. Buktinya, saat ditemui di sekolahnya, SMP Negeri 4 Manado, Tahanan akrab dengan teman-temannya.

Usai pelajaran sekolah, Tahanan menemui Kompas.com di warung yang menjual Tinutuan (bubur Manado) yang berada di belakang kantor Polsek Tikala. Ia akrab bersama teman sekolahnya, Paskwalito Lumempouw (14).

"Saya berteman dengan Lito (nama panggilan Paskwalito) sejak masih SD. Waktu itu Lito pindah dari Kalimantan. Kami sering bermain bersama saat jam istirahat," ujar Tahanan, Kamis (30/11/2017).

Maklum, usai jam sekolah, Tahanan harus kembali ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Manado. Orangtuanya, Mohammad Yaqub dan Akhila, adalah warga Afganistan yang harus tinggal di Rudenim. Mereka tertahan di Rudenim karena bermasalah sebagai imigran.

Tahanan lahir sewaktu kedua orangtuanya menghuni Rudenim Sumbawa sebelum pada 2010 dipindahkan ke Rudenim Manado. Nama Tahanan PBB dilekatkan pada dirinya sebagai ekspresi keputusasaan kedua orangtuanya terhadap nasib mereka yang tidak jelas hingga sekarang.

Baca juga : Remaja Ini Diberi Nama Tahanan PBB

Beruntunglah Tahanan bersama kakak dan adiknya bisa diizinkan bersekolah. Adiknya juga punya nama yang cukup aneh, "Tahanan PBB Nomor Dua".

"Saat bersekolah saya bisa melupakan status saya sebagai tahanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sebagai imigran pencari suaka," kata Tahanan.

Dia mengaku sangat senang punya teman seperti Lito, yang punya kesamaan minat terhadap mata pelajaran Biologi. "Dia tidak pernah pelit untuk berbagi," ujar Tahanan sambil menggoda temannya.

Tahanan berasal dari Suku Hazara di Afganistan. Orangtuanya harus meninggalkan negaranya dan mencari suaka di negara lain gara-gara gejolak politik dan perang.

"Ayah menceritakan bahwa awalnya kami harus mengungsi dengan menggunakan kapal laut. Di tengah perjalanan laut, ibu saya melahirkan kakak saya, namanya Yahya. Dia sekarang sekolah di SMA Negeri 4 Manado," urai Tahanan.

Baca juga : 9 Nama Unik di Indonesia, dari Tuhan, Y hingga Andy Go To School

Keakraban Tahanan dengan temannya juga diakui Lito. Mereka dalam setiap kesempatan selalu bersama.

"Saya sering panggil dia ke rumah. Orang di rumah panggil Tahanan dengan nama Arab. Saya berharap dia mendapatkan apa yang diinginkannya selama ini," harap Lito.

Kompas TV Bentrokan sempat pecah dan menyebabkan kerusakan di beberapa bagian kamp.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com