Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Melihat Erupsi Gunung Agung dari Atas Kapal Legundi

Kompas.com - 30/11/2017, 14:16 WIB
Fitri Rachmawati

Penulis

KOMPAS.com - Para penumpang kapal Legundi mendapatkan pengalaman berbeda saat berlayar dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, menuju Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Rabu (29/11/2017).

"Sungguh pengalaman langka,” kata salah satu penumpang bernama Aprilia Jarista.

Dari atas kapal, di sekitar perairan Selat Lombok, mereka bisa melihat jelas saat Gunung Agung menyemburkan abu dan material ke atas hingga kemudian menyebar di sekitarnya, berikut awan tebal di sekitar puncaknya.

“Ini perjalanan paling menarik yang saya lakukan karena menyaksikan sebuah fenomena alam yang langka yang hanya bisa saya lihat di media sosial, televisi dan foto media cetak. Kali ini, saya lihat secara langsung,” kata Mulyadi, penumpang Legundi lainnya.

Perjalanan selama 21 jam itu pun tidak terasa. 

Sebagian penumpang kapal yang berkapasitas 800 orang ini adalah mereka yang pesawatnya batal terbang karena erupsi gunung agung.

Sejumlah maskapai penerbangan membatalkan penerbangan di beberapa bandara, seperti Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, Bandara Adi Sumarmo Surakarta, Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Soekarno Hatta Jakarta karena ditutupnya Bandara Internasional Lombok dan I Gusti Ngurah Rai Bali.

Kapal Legundi terus berjalan menembus Selat Lombok yang sedikit tenang dibanding hari-hari sebelumnya diikuti gerakan awan tebal yang menutup erupsi Gunung Agung.

Kapal berlalu dan sosok Gunung Agung pun tertinggal jauh dari pandangan para penumpang diiringi doa agar erupsi segera mereda dan situasi kembali aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com