Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem, Pohon Tumbang Timpa Sekolah di Kabupaten Bandung Barat

Kompas.com - 30/11/2017, 14:03 WIB
Agie Permadi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Cuaca ekstrem terjadi di Bandung, khususnya di Kabupaten Bandung Barat. Hujan gerimis yang disertai angin besar sejak pagi tadi menumbangkan dua pohon besar jenis beringin dan menimpa ruang sekolah dasar Merdeka, Jalan Peneropongan Bintang, Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Lembang.

Tak ada korban dalam kejadian ini, namun dua ruang sekolah kelas 6 A dan B rusak akibat tertimpa sebuah pohon beringin besar dan merubuhkan atap ruangan.

Berdasarkan pantauan, ruangan yang tertimpa mengalami rusak berat, atap ruangan roboh, dahan pohon berukuran besar memasuki ruangan.

Saat ini, petugas BPBD Kabupaten Bandung dibantu petugas Kecamatan Lembang serta warga sekitar tengah melakukan evakuasi pohon tumbang tersebut dengan menggunakan gergaji mesin untuk memotong dahan pohon.

Kepala Sekolah Dasar Merdeka, Ade Gunawan menjelaskan, gerimis disertai angin kencang ini sudah terjadi sejak pagi. Saat itu, siswa-siswi sudah masuk sekolah dan kegiatan belajar mengajar (KBM) pun berlangsung seperti biasa.

"Sebenarnya saat ini sedang pelaksanaan tengah semester, kelas enam sedang ujian akhir semester (UAS). Ini UAS terakhir mereka, pelajaran IPA," jelasnya di lokasi kejadian, Kamis (30/11/2017).

Baca juga : 1.668 Rumah di Kabupaten Bandung Terendam Banjir, 399 Jiwa Mengungsi

Melihat kondisi cuaca ekstrem tersebut, pihaknya kemudian langsung menelepon para guru sekitar pukul 07.00 WIB untuk memindahkan para siswa kelas 6A dan B ke ruang rapat guru.

Namun, kondisi cuaca semakin tak bersahabat, akhirnya Ade meliburkan sekolah untuk sementara. Setelah siswa-siswi dipulangkan, tak lama kemudian pohon beringin di belakang ruang kelas 6 itu roboh dan menimpa sekolah.

"Saat itu kondisi mendung disertai angin besar, sekitar pukul 09.00 WIB, pohon itu pun rubuh dan menimpa ruang kelas 6A dan B, 15 menit kemudian pohon beringin di halaman sekolah pun rubuh," jelasnya.

Tak ada korban luka ataupun jiwa dalam peristiwa ini. Para siswa sudah dievakuasi ke lapangan dan dipulangkan. "Sebelum terjadi, anak-anak sudah dikeluarkan dari kelas," jelasnya.

Akibat peristiwa ini, ruang kelas B rusak berat dan harus diperbaiki sepenuhnya.

"Untuk biaya perbaikan kelas B ini kemungkinan membutuhkan Rp 80 juta karena parah banget. Kalau keseluruhan dengan kerusakan genteng lainnya diperkirakan Rp 100 juta," ujarnya.

Tak hanya itu, akibat peristiwa ini pun 288 siswa SD Merdeka diliburkan hingga Senin (4/12/2017). Sedang untuk pembagian kelas, mengingat satu kelas mengalami kerusakan dan tak bisa dipakai, maka kegiatan belajar mengajar dibagi dua, yakni pagi dan siang.

"Diliburkan sampai Senin, karena mereka akan melakukan ujian semester," katanya.

Baca juga : Banjir dan Longsor di Wonogiri, Korban Meninggal Bertambah Satu

Pihaknya berharap, pemerintah dapat segera memperbaiki ruang kelas tersebut.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com