Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Tanah Terjadi Lagi di Gunung Sapu Sukabumi, 10 Rumah Terdampak

Kompas.com - 30/11/2017, 11:57 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Bencana gerakan tanah kembali terjadi di sekitar Gunung Sapu, Kecamatan Curugkembar, Sukabumi, Jawa Barat. Kali ini terjadi di Dusun Cihideung, Desa Sindangraja, sejak Selasa (28/11/2017). Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 04:00 WIB itu.

Hingga Rabu (29/11/2017) petang, pemerintah Desa Sindangraja mencatat, data sementara gerakan tanah tersebut berdampak pada rusaknya 10 rumah, di antaranya empat rumah rusak berat, 25 hektar lahan persawahan, serta beberapa titik jalan tertimbun dan retak.

''Sekarang bertambah jadi enam rumah yang rusak berat, sebelumnya hanya empat yang rusak berat. Sedangkan empat rumah rusak sedang,'' kata Sekretaris Desa Sindangraja, Deni Sukmaya, kepada Kompas.com saat meninjau lokasi bencana, Rabu petang.

Baca juga: Pergerakan Tanah Gunung Sapu Sukabumi, Puluhan Rumah Rusak

 

Sebulan sebelumnya, lanjut Deni, bencana gerakan tanah juga sempat terjadi pada Minggu (1/10/2017) subuh. Pada saat itu, sembilan rumah rusak berat, 10 rumah rusak sedang, dan 10 rumah terancam.

''Musim hujan ini sudah dua kali terjadi bencana gerakan tanah. Padahal, sebelumnya tidak pernah terjadi,'' ujar dia.

Deni menjelaskan, untuk bencana gerakan tanah yang terakhir ini, warga yang rumahnya rusak berat sudah mengungsi ke rumah keluarga atau kerabatnya yang terdekat.

''Kami juga ingin memindahkan rumah panggung ke tempat aman. Namun, belum ada lahannya. Rencananya di lahan kehutanan. Kami akan koordinasi dengan Perum Perhutani,'' jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi Usman Susilo mengatakan, Kecamatan Curugkembar merupakan daerah yang rawan bencana gerakan tanah, terutama di wilayah sekitar Gunung Sapu.

''Di sekitar Gunung Sapu ini sudah beberapa kali terjadi gerakan tanah. Untuk Desa Sindangraja baru tahun ini, sebelumnya bencana gerakan tanah sering terjadi di Desa Nagrakjaya dan Cimenteng,'' kata Usman di sela peninjauan ke Desa Sindangraja.

Usman menuturkan, terjadinya kembali gerakan tanah di sekitar Gunung Sapu ini perlu pengkajian dari Badan Geologi. Terlebih lagi, peristiwa ini terjadi di tempat yang baru di Desa Sindangraja.

''Kami juga menunggu rekomendasi dari Badan Geologi,'' ujar mantan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi itu.

Baca juga: Bencana Pergerakan Tanah di Sukabumi Termasuk Tipe Rayapan

Kompas TV Siklon cempaka mengakibatkan cuaca ekstrem, khususnya di pulau Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com