YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mencatat jumlah pengungsi akibat banjir dan suaca ekstrim di wilayah tersebut sebanyak 3.000an orang.
"Terkait jumlah pengungsi dari tanggal 28 kemarin hingga dinihari tadi di Bantul tercatat ada sekitar 3.400-an," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto, Rabu (29/11/2017)
Dwi menuturkan, jumlah pengungsi terbanyak di Bantul ada di Kecamatan Imogiri. Namun pada Rabu (20/11/2017) sebagian warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah.
"Sebagian warga yang mengungsi sudah kembali. Yang di Imogiri hampir sebagian juga sudah pulang," tandasnya.
(Baca juga : Banjir dan Longsor di Wonogiri, Empat Orang Meninggal )
Berdasarkan data, pengungsian di Kabupaten Bantul tersebar di empat Kecamatan, yakni Jetis, Piyungan, Pleret, dan Imogiri. Per tanggal 29 November 2017, Bupati Bantul, Suharsono menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana dari 29 November-12 Desember 2017.
"Hari ini sudah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Bantul," ucapnya.
Status Tanggap Darurat Bencana ini dikeluarkan akibat bencana di seluruh wilayah Kabupaten Bantul. Bencana yang terjadi meliputi pohon tumbang, longsor, banjir, dan rumah roboh.