Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Siklon Tropis Cempaka, Magelang Paling Berpotensi Tanah Longsor

Kompas.com - 28/11/2017, 22:38 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Kabupaten Magelang, merupakan daerah di Jawa Tengah yang berpotensi besar terdampak siklon tropis cempaka. Masyarakat diimbau untuk waspada menghadapi potensi bencana akibat fenomena tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto menjelaskan, bencana yang paling banyak berpotensi di wilayah ini antara lain, tanah longsor, puting beliung, dan banjir bandang.

"Paling besar potensinya tanah longsor dan puting beliung, tapi banjir bandang juga harus diwaspadai," ujar Edi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/11/2017) sore.

Edi menuturkan, sepanjang Januari-November 2017 telah terjadi 296 bencana di Kabupaten Magelang.

(Baca juga : 2 Korban yang Tertimbun Longsor di Yogyakarta Ditemukan Meninggal)

 

Tanah longsor berada di posisi tertinggi dengan 190 kejadian, disusul angin kencang 33 kejadian, hujan angin 29 kejadian, kebakaran 25 kejadian, banjir 6 kejadian, dan kejadian lain 13 kejadian.

Menurutnya, potensi ancaman terbesar ada di kawasan perbukitan, seperti di lereng Menoreh, lereng Gunung Sumbing, lereng Gunung Merapi, lereng Gunung Merbabu, dan lainnya.

Di kawasan ini beberapa titik terdeteksi terjadi tanah bergerak yang memicu bencana tanah longsor.

"Tapi longsor akibat kesalahan pembuatan talud juga cukup banyak terjadi di Kabupaten Magelang," ujar Edi.

(Baca juga : Tebing Setinggi 150 Meter Longsor, Batu Sebesar Truk Tutup Jalan)

Adapun beberapa daerah yang masuk dalam peta rawan bencana tanah longsor di Kabupaten Magelang antara lain Kecamatan Borobudur, Salaman, Kajoran, Kaliangkrik, dan Kecamatan Windusari.

Sejauh ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC), Organisasi Pengurangan Resiko Bencana (OPRB) di desa, Satgas Penanggulangan Bencana, dan relawan tanggap bencana.

Selain itu, aksi penanggulangan bencana dengan program konservasi atau tanam pohon di kawasan rawan bencana juga telah dilakukan, misalnya di lokasii bencana banjir bandang di Desa Seloprojo dan Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, Selasa (28/11/2017).

"Kami terus membangun komunikasi dengan TRC, OPRB, relawan dan pihak terkait untuk memonitor wilayah masing-masing. Semua bersiaga mengantisipasi dampak siklon tropis cempaka," tutupnya.

Kompas TV Pekerja yang tewas merupakan dua WNI dan seorang warga Myanmar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com