Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pemilu, Kapolri Ingatkan Para Elit Politik

Kompas.com - 28/11/2017, 22:00 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Polisi RI Jenderal Tito Karnavian mengingatkan seluruh elit politik agar tidak menggunakan isu-isu yang rentan memecah belah bangsa jelang pesta demokrasi pemilihan kepala daerah serentak 2018, pemilihan presiden, dan anggota legislatif 2019.

Menurutnya, dalam situasi tahun politik, potensi perpecahan dan konflik kerap terjadi. Tito berharap, para politisi jangan sampai mengorbankan masyarakat dalam rangka kepentingan politik sektoral pribadi.

"Sudah cukuplah kasus di Ambon, Poso. Pahit ribuan orang jadi korban, meninggal. Jangan terulang lagi, karena kita belum bisa membendungnya," ucap Tito seusai menghadiri acara Konvensi Nasional Humas 2017 di IPB International Convention Center (IICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/11/2017).

Tito menganggap, politik adalah bagaimana mendapatkan kekuasaan atau mempertahankan kekuasaan dengan memengaruhi orang lain. Ia pun tak menampik, kadang kala dalam politik, segala cara dihalalkan.

(Baca juga : Jelang Pilkada Serentak 2018, Wakapolda Jateng Sebut Semua Daerah Rawan Keamanan )

“Yang repot tadi, kalau menghalalkan segala cara dan cara itu digunakan meskipun bisa mengoyak persatuan bangsa dan negara. Kita tentu berharap, para politikus kita bersikap dewasa dengan tidak menggunakan isu-isu yang bisa memecah belah bangsa," tuturnya.

Apalagi, sambung dia, saat ini masyarakat dengan mudahnya dapat mengakses segala informasi terutama lewat media sosial. Kondisi itu dapat menyebabkan opini publik lebih banyak dipengaruhi media sosial.

Ia pun mengingatkan kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh isu atau informasi yang sumbernya belum jelas serta patut dipertanyakan kebenarannya.

"Sifat media sosial jauh lebih sulit untuk dikontrol. Hal ini bisa berdampak pada terdiktenya masyarakat oleh informasi negatif yang bisa memecah belah keutuhan komponen bangsa," pungkasnya. 

Kompas TV Partai Golkar bisa terpecah jika munaslub untuk membahas penggantian ketua umum dilakukan lebih cepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com