Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Suka Model Pangkasan Rambut, Oknum Polisi Pukuli Tukang Cukur

Kompas.com - 28/11/2017, 13:33 WIB

PRINGSEWU, KOMPAS.com — Oknum polisi bernama Brigadir ER (28) memukuli seorang tukang cukur bernama Sofyan Doni Kurniawan (24), Sabtu (25/11/2017).

Kapolsek Sukoharjo, Jawa Tengah, AKP Wahidin mengatakan, Sofyan mengaku dipukuli Brigadir ER yang tidak terima dengan hasil cukur rambutnya.

Saat itu, lanjut Wahidin, tersangka menyatakan bahwa hasil cukuran korban terlalu tipis, sedangkan Sofyan memastikan bahwa hasilnya pas dan pantas.

Setelah berdebat, Sofyan pun berulang kali meminta maaf kepada polisi yang bertugas di Polres Tulang Bawang, Lampung, tersebut. Namun, ucapan maaf Sofyan tidak membuat amarah Brigadir Edwin reda.

"Yang bersangkutan marah dan memukul kaca di depan kios saya," ujarnya.

Tidak hanya itu, menurut korban, Brigadir ER menampari korban berulang kali. Lantas korban keluar dari lapak cukur, tetapi disusul pelaku.

Sofyan juga mengaku tangannya dipelintir. Lantaran merasa sakit, Sofyan berusaha membela diri dengan menendang pelaku.

Pelaku yang terjatuh lantas bangkit dan masuk ke tempat cukur lalu mengambil pisau cukur kemudian mengejar Sofyan.

Dia juga mencabut patok bambu dan memukul Sofyan pada bagian kaki.

Brigadir ER lantas pulang ke rumah mertuanya di Kecamatan Banyumas. Namun, tak berselang lama, dia kembali dengan membawa pistol.

Pelaku mengacung-acungkan pistol ke arah korban dan warga yang sedang berkumpul, bahkan membuang tembakan ke udara empat kali.

Tindakan Brigadir ER membuat warga sekitar meradang. Mereka berkumpul melakukan perlawanan.

Saat pelaku dibawa ke Mapolsek Sukoharjo, warga berkumpul di lokasi tersebut. Baru pukul 23.00 Sabtu lalu oknum diserahkan ke Bidang Propam Polda Lampung.

Wahidin mengatakan, pihaknya telah mengamankan barang bukti patok bambu dan pisau cukur yang dijadikan alat oleh Brigadir ER untuk melakukan aksi kekerasan terhadap Sofyan. Pihaknya telah menerima laporan dari korban terkait peristiwa penganiayaan tersebut.

"Kami sudah menerima laporannya. Polda langsung yang menangani," ujarnya saat dihubungi melalui ponsel.

Sofyan sendiri harus menutup usahanya selama dua hari terakhir seusai insiden pemukulan tersebut. Dia menampik tidak membuka lapak karena masih trauma, takut, atau merasa waswas atas kejadian yang telah menimpanya sebelumnya.

"Masih nggak enak badan," ujarnya saat ditemui kemarin.


Berita ini telah tayang di Tribunnews.com, Selasa (28/11/2017), dengan judul: Tak Suka Model Pangkasan, Oknum Polisi Pukuli Tukang Cukur dan Tembakkan Pistol ke Udara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com