Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah SD Dianiaya Orangtua Angkat dengan Disundut Rokok dan Disiram Garam Panas

Kompas.com - 28/11/2017, 13:23 WIB
Mansur

Penulis

POSO KOMPAS.com - Seorang bocah murid sekolah dasar (SD) di Poso, Sulawesi Tengah, mengalami luka bakar pada kedua telapak tangan setelah dianiaya oleh kedua orangtua angkatnya.

Aldi Pabaleba (7), siswa kelas 1 SDN Watu Awu, Kecamatan Lage, terpaksa tidak bisa lagi masuk sekolah setelah kedua tangannya terkelupas dan tidak bisa menulis setelah dianiaya oleh kedua orangtua angkatnya.

Korban dianiaya dengan cara disundut rokok dan disiram garam panas.

Berdasarkan pantauan Kompas.com saat bersama aparat kepolisian bertandang ke rumah Aldi Pabaleba pada Selasa (28/11/2017), kedua orangtua angkat masing-masing ayah Sarun Bongka Ombo (36) dan ibu Yustina (36) mengakui seluruh perbuatannya telah menganiaya Aldi atas dugaan sering mencuri.

Kedua pelaku juga mengakui penganiayaan dilakukan dengan cara membakar telapak tangan dengan rokok dan menyiramnya pakai garam panas sebagai bentuk hukuman agar korban tidak mengulang perbuatannya.

"Kami berdua sebagai orangtua angkat memang sering memberikan sanksi dengan menyulut rokok atau siram garam panas agar anak itu tidak lagi mencuri barang orang," kata Yustina.

Baca juga : 3 Siswi Pelaku Penganiayaan Temannya Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Di tempat terpisah, saksi mata sekaligus pelapor, Titin (30) mengatakan, Aldi Pabaleba sudah dua hari tinggal sementara di rumahnya karena korban ketakutan untuk pulang.

Menurutnya, kedua pelaku sudah merawat Aldi sejak berumur 5 tahun. Dia disekolahkan oleh orangtua angkatnya karena ayah dan ibu kandung Aldi tinggal di luar Kabupaten Poso.

"Anak ini sudah dua hari tinggal di rumah. Dia takut pulang ke rumahnya karena takut akan dipukul lagi. Kalau dari pengakuan korban, penganiayaan dilakukan saat dia berada di dalam rumah, dan terakhir terjadi seminggu sebelum akhirnya pelaku dilaporkan ke pihak kepolisian setempat," jelas Titin.

Sementara itu, Kapolsek Lage AKP AJ Rumapar mengatakan, pihaknya kini terus mendalami laporan masyarakat terkait dugaan penganiayaan terhadap bocah Aldi Pabaleba yang dilakukan oleh kedua orangtua angkatnya.

Menurut Lage, dari hasil penyelidikan sementara, kedua orang tua angkat korban mengakui perbuatannya dengan alasan sebagai hukuman atas kenakalan korban yang diduga sering mencuri.

"Mereka sudah kita mintai keterangan. Kalau memang terbukti, dalam waktu dekat mereka akan kami tahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum," jelas Kapolsek Rumapar.

Baca juga : Wakil Ketua DPRD Jadi Terdakwa Kasus Penganiayaan Perempuan

Menurut Rumapar, berdasarkan pengakuan korban dan kesaksian tetangga, kedua orangtua angkat tersebut diduga telah melakukan penganiayaan lebih dari satu kali. Dugaan tersebut dikuatkan dengan banyaknya bekas luka pada bagian tubuh korban seperti kaki, pergelangan tangan serta punggung.

Kompas TV Seorang perempuan kritis karena dianiaya dan dirampok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com