Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Cibunut Tebar Keceriaan di Tengah Sempitnya Pemukiman Kota

Kompas.com - 28/11/2017, 07:08 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Warna-warni cat tembok melekat pada tiap dinding di area pemukiman padat penduduk di RW 07 Kampung Cibunut, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung.

Cat tembok yang digunakan berwarna cerah. Warna-warna tersebut berpadupadan dengan lukisan mural yang berada di gang labirin. Pemandangan ini membuat mata terasa lebih segar. 

Mengecat tiap rumah dengan warna mencolok memang jadi cara unik yang dilakukan warga Kampung Cibunut untuk menghilangkan imej kumuh.

Ragam warna yang melekat juga membawa pesan keguyuban. Kondisi itu seolah memberi isyarat jika warga di sana hidup rukun di tengah keberagaman etnis dan agama.

(Baca juga : Jokowi hingga Gesang di Galeri Street Art Mural di Solo )

Kemeriahan warna di Kampung Cibunut sudah terlihat di mulut gang. Bahkan, warga menciptakan spot swafoto dengan latar dinding gang yang disulap menyerupai bebatuan lengkap dengan pancuran air.

Lukisan di gang sempit di Kampung Cibunut RW 07 Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur BandungKOMPAS.com/DENDI RAMDHANI Lukisan di gang sempit di Kampung Cibunut RW 07 Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung
Sejak tiga tahun terakhir warga Cibunut berbenah. Awalnya mereka gerah lantaran selalu dicap sebagai kampung kumuh penuh sampah.

Kampanye cinta lingkungan disebar ke tiap pelosok gang. Merasa belum puas, warga berembug untuk membuat kampung lebih bersih dan menarik. Mereka akhirnya sepakat untuk mengecat rumahnya dengan warna cerah.

"Ide awalnya dari program RW. saya mengumpulkan pengurus RW, kita konsolidasi, punya program apa, kita rumuskan jadi proposal. Nah dari proposal kita dapat cat dari salah satu perusahaan," kata Herman Sukmana, Ketua RW 07 Kampung Cibunut, Senin (27/11/2017).

(Baca juga : Begini Penampakan Kampung Warna-warni di Semarang )

Proses pengecatan berlangsung selama lima bulan. Semua dilakukan secara gotong royong oleh warga. Bermodal sekitar 200 ember cat aneka warna, warga rampung memulas sekitar 300 rumah yang tersebar di 9 RT.

"Nah pemilihan warnanya kita kocok dulu. Hasilnya, jadi tematik satu RT satu warna," ucapnya.

"Intinya kita ingin memberikan kesan bersih terhadap Kampung Cibunut. Sehingga, warga termotivasi ikut menjaga kampung agar tetap bersih," tambahnya.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat meresmikan kampung berwarna di Kampung Cibunut RW 07, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, Senin (27/11/2017). KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat meresmikan kampung berwarna di Kampung Cibunut RW 07, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, Senin (27/11/2017).
Budi Noor, sesepuh Kampung Cibunut mengaku terkesan dengan kekompakan warganya. Ia mengatakan, ide pembenahan kampung mayoritas dilakukan oleh para pemuda.

"Kita sesepuh hanya mengantarkan saja. Kita tidak ikut campur anak muda dan karang taruna yang memulainya," kata Budi.

Senin sore, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil hadir untuk meresmikan kampung tersebut. Kehadirannya, untuk mengapresiasi usaha warga membantu pemerintah dalam menata kota.

"Alhamdulillah bandung rileks tapi narget, di Bandung ada kampung yang warna-warni. Hari ini saya resmikan. Kerja sama dengan banyak pihak karena tidak mungkin dikerjakan sendirian. Yang muralnya adalah Komunitas Mural Bandung pimpinannya Pak Alga," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Emil itu ingin mempromosikan Kampung Cibunut sebagai kampung wisata. Ia menilai, inovasi warga Cibunut sangat bisa ditularkan ke wilayah lain.

"Mudah-mudahan bisa kami promosikan sebagai wisata kampung di Kota Bandung di mana tempatnya sangat guyub, warganya sangat bahagia. Ini tindakan pertama, kalau ini berhasil kita evaluasi, nanti insya Allah kita akan duplikasi di kampung yang lain," tutupnya.

Kompas TV Ada sekitar 10 kota di Indonesia yang punya kampung warna-warni yang instagramable banget.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com