Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanduk Dukungan Setnov Dinilai Rugikan Bakal Cawagub Pendamping Ridwan Kamil

Kompas.com - 27/11/2017, 13:16 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Asep Warlan Yusuf, menilai, spanduk dan baliho yang menampilkan foto calon gubernur Ridwan Kamil dengan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang kini menjadi tersangka kasus korupsi KTP-elektronik sangat merugikan pria yang akrab disapa Emil itu menjelang Pilkada Jawa Barat 2018.

Pasalnya, Asep menilai saat ini masyarakat telah memberikan cap negatif kepada Ketua DPR RI tersebut. Spanduk dan baliho tersebut akan memberi citra negatif bagi Emil karena publik akan memersepsikan Wali Kota Bandung tersebut didukung kuat oleh Setya Novanto.

"Di medsos viral, publik sudah sebal ke Setnov,” kata Asep melalui ponselnya, Senin (27/11/2017).

Asep menambahkan, fenomena tersebut bahkan memiliki dampak kepada bakal calon pendamping Ridwan Kamil. Menurut dia, sebaik apa pun nama Uu Ruzhanul Ulum, keberadaan spanduk dan baliho dukungan Setnov tersebut diprediksi bakal menggerus elektabilitas Bupati Tasikmalaya itu.

"Ini berlaku bagi calon wakil gubernurnya juga. Jadi menurut saya, Emil dan partai koalisi harus peka. Terlepas siapa yang memasangnya, ini kontraproduktif maka harus diperbaiki," jelas dia.

Baca juga: Respons Ridwan Kamil terhadap Spanduk Dukungan dari Setya Novanto

Agar elektabilitas tidak terus tergerus, Asep mengimbau supaya Emil turun tangan dan memerintahkan timnya untuk melepas setiap spanduk dan baligo yang menampilkan fotonya dengan Setya Novanto.

"Kalau seperti ini, seterusnya akan ada masalah, meskipun status tersangka Setnov belum berkekuatan hukum," kata dia.

Oleh karena itu, Asep pun berharap Partai Golkar berani mengambil sikap tegas terhadap kasus tersebut. Bahkan, jika tidak ada langkah positif dari Partai Golkar dalam menyikapi kasus Setya Novanto ini, Asep mengimbau Emil dan calon wakil gubernurnya agar menjauh dari elite Partai Golkar.

Asep menjelaskan, Partai Golkar harus berani menyatakan bahwa kasus yang menimpa Setya Novanto tidak serta-merta melibatkan partai.

"Golkar harus berani menunjukkan sikap serius dalam menyikat korupsi. Berani enggak gelar munaslub untuk mengganti Setnov," ucap dia.

Kompas TV Walikota Bandung, Ridwan Kamil membantah dirinya akan membuat spanduk yang berisi pesan pamit untuk warga Bandung.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com