Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Airlangga Bisa Jadi Ketum Baru Golkar karena Didukung Presiden

Kompas.com - 26/11/2017, 13:48 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Meski masih menunggu kesepakatan bersama terkait dengan usulan musyawarah nasional luar biasa, nama calon pengganti Setya Novanto mulai mencuat.

Salah satunya adalah Airlangga Hartanto, politisi Partai Golkar yang saat ini menjabat Menteri Perindustrian.

Ketua DPD I Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi mengatakan, sejauh ini memang sudah ada DPD I Partai Golkar yang sepakat mengusulkan munaslub. Artinya, tinggal tiga DPD I lagi untuk bisa mengusulkan munaslub ke DPP.

"Setelah itu tunggu perkembangan. Yang menarik bahwa Airlangga Hartanto kemarin sudah bertemu Presiden dan berdasarkan pembicaraan saya melakui telepon dengan Pak Pratikno bahwa Presiden mendukung penuh Airlangga untuk maju (ketua umum) di munaslub," kata Dedi di sela-sela diskusi panel yang diselenggarakan sayap organisasi Partai Golkar di Hotel University, Jalan Anggrek Nomor 137, Kelurahab Maguwoharjo, Kecanatan Depok, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (26/11/2017).

Dedi menyebut, Airlangga memang bisa menjadi ketua umum, apalagi setelah mendapatkan dukungan dari Presiden. Sebab,  Airlangga merupakan seorang kader partai yang menonjol selain karena kedudukannya saat ini sebagai pembantu Presiden.

"Bagaimanapun Golkar sudah mendeklarasikan Jokowi untuk jadi presiden 2019. Nah, Airlangga ini representasi Jokowi, kedudukannya sebagai menteri dan posisi hari ini, Presiden dukung penuh Airlangga untuk maju jadi ketua umum," kata Dedi.

Baca juga: Nusron Sebut Airlangga Hartarto dan Idrus Marham Calon Ketum Golkar

Dikatakan Dedi, Partai Golkar memang sangat membutuhkan sosok pemimpin yang menyejukkan. Selain itu,  pemimpin partai juga harus memiliki pengaruh yang kuat di media sosial, bersifat kerakyatan, dan pekerja keras.

"Maka, Golkar kalau mendukung Jokowi pada 2019 harus mengadaptasi seluruh sifat Jokowi sebagai pemimpin 'zaman now'," kata Dedi.

Meski bisa menjadi ketua umum, Dedi mengatakan, keputusan untuk mendukungnya berada di tangan DPD II dalam munaslub nanti. Sebab tak dipungkiri bahwa banyak kader partai yang bisa menjadi ketua umum.

"Saya tidak merekomendasikan, tapi hanya menyampaikan jika Airlangga didukung presiden. Kalau calon yang pantas banyak di internal partai, tidak perlu saya sebutkan," kata Dedi.

Kompas TV Dedi menilai penahanan Setnov adalah momentum perubahan Golkar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com