BANDUNG, KOMPAS.com - Kebakaran melanda sebuah gudang mebel di Jalan Industri Barat RT 004 RW 004 Kelurahan Husein Sastranegara, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Berdasarkan keterangan saksi, terdengar suara ledakan hingga letusan peluru saat kebakaran terjadi, Sabtu (25/11/2017) dini hari.
Hasyim (63) salah seorang pegawai mengaku mendengar teriakan warga saat dirinya tengah tertidur di pos satpam. Mendengar itu, Hasyim berlari ke luar gudang dan meminta tolong ke warga sekitar. Dia menyebut, suara ledakan terdengar dari tempat penyimpanan keperluan pengecatan mebel yang berada di sebelah kiri gudang.
"Ledakan itu (terdengar) setelah api mulai membesar, itu asalnya dari gudang alat-alat cat," kata Hasyim.
Tak hanya itu, Hasyim juga mendengar suara letusan peluru. Dia memperkirakan, peluru itu berasal dari senapan yang kerap digunakan anak pemilik gudang untuk berburu babi hutan. "Karena anak pemilik gudang suka berburu. Semalam juga hanya saya dan Koko (anak pemilik gudang) yang tidur di sini," ujarnya.
Baca juga : Kebakaran Landa Gudang Mebel di Bandung, Kerugian Ditaksir Rp 2 Miliar
Biasanya, lanjut dia, ada lima pegawai yang tidur di gudang itu. Namun, malam itu hanya dirinya dan anak pemilik yang menginap di gudang mebel itu.
"Anak pemilik gudang yang tidur di dalam masih belum ditemukan, masih simpang siur. Katanya ada yang ke rumah sakit, ada juga yang mengira masih di dalam," katanya.
Senada dengan Hasyim, Dedeh (38) mengaku mendengar suara ledakan dahsyat berasal dari dalam gudang mebel yang berada tepat di seberang rumahnya. Selain itu, ia juga mendengar letusan peluru berkali-kali saat kebakaran melanda.
"Yang saya lihat awalnya api itu berasal dari sebelah kiri gudang. Kalau api membesarnya sekitar jam 5 subuh tadi," kata Dedeh.
Berdasarkan pantauan di lokasi, pemadaman api sudah dilakukan. Saat ini petugas pemadam kebakaran tengah melakukan pendinginan.
Tak hanya itu, petugas kepolisian juga sudah memasang garis polisi di sekitar gudang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.