Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Hipmi: Pengusaha Masih Sedikit karena Anak Muda Maunya Jadi Pegawai

Kompas.com - 24/11/2017, 23:16 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Jumlah pengusaha Indonesia hingga saat ini masih di bawah standar Bank Dunia, jika merujuk pada angka populasi penduduk.

Bank Dunia mematok jumlah ideal pengusaha di suatu negara sebesar 4 persen, sedangkan di Indonesia baru 1,6 persen. Dalam waktu dekat, Indonesia diprediksi baru akan mencapai angka 2 persen.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Pusat Bahlil Lahadalia mengungkapkan, kalangan pengusaha di Indonesia bahkan kalah jumlah jika dibandingkan Singapura yang mencapai 7 persen, Malaysia 5 persen, Thailand 4,3 persen, serta Vietnam dan Filipina di atas 3 persen.

“Jumlah pengusaha kita masih sedikit disebabkan generasi muda cenderung berorientasi sebagai pegawai negeri maupun karyawan swasta,” kata Bahlil seusai pelantikan pengurus Hipmi Kepulauan Bangka Belitung di kompleks kantor gubernur setempat, Jumat (24/11/2017).

Menurut Bahlil, dibutuhkan edukasi dengan waktu yang cukup lama agar pola pikir generasi muda bisa beralih dari pekerja menjadi pengusaha (entrepreneur).

Dalam hal ini, kata Bahlil, Hipmi menggulirkan program Hipmi Goes To Campus demi memotivasi kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa, agar mau berwirausaha.

Baca juga: Bertemu Jokowi, Hipmi Keluhkan Monopoli BUMN

Adapun Ketua Hipmi Kepulauan Bangka Belitung, Raden Indra Sandy, optimistis bisa mendorong perekonomian daerah dengan menggerakkan sektor usaha produktif di bidang perikanan dan perkebunan.

“Kami akan bersinergi dengan pemerintah daerah,” ujar Raden.

Dengan adanya jaringan pengurus hingga tingkat daerah, Hipmi berkomitmen melaksanakan motto pengusaha pejuang-pejuang pengusaha yang berwawasan kebangsaan dan peduli tuntutan nurani rakyat.

Kompas TV Sandiaga Hadiri Rakernas HIPMI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com