Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Warga Berebut Janur Kuning di Pembukaan Sekaten

Kompas.com - 24/11/2017, 22:46 WIB
Labib Zamani

Penulis

SURAKARTA, KOMPAS.com - Senyum lebar terpancar dari wajah Sri Suparti (60) seusai mengambil janur kuning yang terpasang di langit-langit bangsal selatan kawasan Masjid Agung Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Jumat (24/11/2017).

Janur kuning itu diperebutkan warga bersamaan dengan ditabuhnya gamelan Kiai Guntur Madu milik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Gamelan tersebut ditabuh tepat pukul 14.00 WIB sebagai tanda dimulainya tradisi Sekaten rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Sebelumnya, gamelan itu dibawa keluar para abdi dalem dan sentana dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menuju bangsal selatan dan utara kawasan Masjid Agung Surakarta.

Gamelan Kiai Guntur Madu tersebut ditabuh setelah utusan dari Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan (SISKS) Paku Buwono XIII, GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng memerintahkan untuk menabuh pusaka keraton tersebut.

Baca juga : Dandang Berusia 500 Tahun Dikeluarkan untuk Rangkaian Upacara Sekaten

Kemudian sekitar pukul 14.10 WIB disusul bunyi gamelan Kiai Gundur Sari yang berada di bangsal utara kawasan Masjid Agung Surakarta.

"Janur ini mau saya pasang di etalase pakaian. Saya di rumah sebagai perias manten. Semoga janur ini membawa berkah dan rezeki saya dan keluarga," ucap Sri, warga Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten kepada Kompas.com seusai berebut janur.

Mendapatkan janur kuning dipercaya bisa mendatangkan berkah dan rezeki. Sri harus berangkat dari rumah lebih awal, yakni sebelum kedua gamelan Sekaten tersebut dibunyikan. Dia berangkat sendiri dengan menaiki sepeda motor.

"Saya rutin setiap acara Sekaten selalu ke sini. Selain bisa memeroleh janur kuning, saya juga membeli ndok kamal (telur asin) dan kinang," bebernya.

Senada dengan yang diungkapkan Mbah Parjinah (68). Menurut dia, dari cerita orang tua dahulu janur kuning mempunyai arti mendatangkan berkah dan keselamatan. 

"Janur ini mau saya simpan di rumah. Karena orang tua dulu bilang orang yang mendapatkan janur kuning pada saat Sekaten bisa mendatangkan barokah dan dimudahkan rezekinya," beber dia.

Sementara itu, utusan dari SISKS Paku Buwono XIII, GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng menjelaskan, bahwa bunyi gamelan itu bisa membuat seseorang itu awet muda. Sehingga setiap menjelang Sekaten diawali dengan menabuh dua gamelan itu.

"Keraton Surakarta merupakan keraton Islam sudah ratusan tahun sudah punya tugas itu kita nyengkuyung bersama-sama masyarakat nginang (tradisi makan sirih) bersama," ucap Gusti Moeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com