Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Penyebab Longsoran di Malangbong Garut

Kompas.com - 24/11/2017, 16:48 WIB
Agie Permadi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi ikut terjun membantu perbaikan, pembersihan, serta penjagaan wilayah yang terkena longsoran di Stasiun Cipeundeuy, Kampung Cidahu, Desa Cikarang, Malangbong, Garut, Jawa Barat.

"Di sana Polres dan TNI juga ada untuk bisa mempercepat perbaikannya sehingga kereta api lintas selatan bisa difungsikan kembali. Kedua harus dijaga karena kondisinya rawan longsor di sana itu," ujar Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto di Mapolrestabes Bandung, Kota Bandung, Jumat (24/11/2017).

Tak hanya itu, pihaknya pun memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan penyebab longsoran tersebut.

"Secara stimultan saya suruh lidik dulu, apa yang terjadi, kalo emang ada apakah sudah punya izin, kalau ada ya kita cari, kalau dapat kita proses hukum. Tapi kita tak boleh berburuk sangka, kita lakukan penyelidikan lebih awal," ujarnya.

(Baca juga : Longsor di Garut, Kereta dari Bandung Arah Timur Dialihkan ke Jalur Utara)

Sebelumnya, Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, Joni Martinus menyebut ada lima titik longsor yang terjadi di Kawasan Kecamatan Malangbong, Rabu (22/11/2017) sekira pukul 18.00 WIB.

Awalnya longsor ditemukan di kilometer 233 antara stasiun Cipeundeuy-Bumilayu, lalu terjadi longsor di beberapa titik yakni di kilometer 320, 231, 232, dan 234.

PT KAI sudah menerjunkan alat-alat berat dan personal ke lapangan untuk melakukan pembersihan. Pada Jumat (24/11/2017) dini hari pukul 02.35 WIB PT KAI menyatakan jalur sudah aman dilalui kereta.

"Untuk sementara dipasang pembatas kecepatan di Kilometer 230+8 sampai dengan 234+5," tutupnya.

Kompas TV Longsoran di Malangbong menutup jalur kereta api.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com