Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ular Masuk Rumah saat Banjir, Warga di OKI Ketakutan

Kompas.com - 24/11/2017, 09:52 WIB
Amriza Nursatria

Penulis

KAYUAGUNG, KOMPAS.com - Warga korban banjir di kompleks Perumahan Purnajaya Lingkungan 1, RT 5, Kelurahan Sukadana, Kecamatan Kota Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, mengekuhkan banyaknya binatang melata seperti ular memasuki rumah mereka selama seminggu ini.

Akibatnya, warga menjadi tidak tenang dan khawatir diri mereka serta anak-anak yang tinggal di lingkungan tersebut dipatuk ular.

Seperti yang terjadi di rumah salah satu warga, Ibu Sanusi. Kepada Kompas.com, Jumat (24/11/2017), Sanusi mengaku rumahnya hampir dimasuki seekor ular berukuran sedang. Ular itu terlihat berenang ke sana kemari berusaha untuk keluar dari dalam air dan masuk ke rumah.

Beruntung, keberadaan ular itu diketahui sang pemilik rumah sehingga bisa dusir dengan cara dipukul dengan kayu.

Menurut Sanusi, rumahnya kerap dimasuki ular saat banjir. Akibatnya, ia menjadi tidak tenang. Tidur pun tidak nyenyak karena takut dipatuk ular.

“Takut, Pak, sudah beberapa kali rumah di sini dimasuki ular selama banjir ini. Kami khawatir apalagi di sini banyak anak-anak,” katanya.

Baca juga : Sungai Meluap, Ratusan Rumah di Bengkulu Terendam Banjir

Ibu Sanusi berharap agar banjir di lokasi rumahnya yang sudah berlangsung seminggu segera diatasi oleh pihak berwenang.

Hafiz, warga lain, mengatakan, banjir diduga kuat akibat dari pembangunan jalan tol Kapal Betung yang lokasinya tidak jauh dari perumahan mereka. Hafiz mengaku sudah menemui pihak pelaksana pembagunan dan mereka berjanji akan segera mengatasi masalah banjir.

“Namun nyatanya sudah seminggu banjir belum juga surut,” katanya.

Baca juga : Kendal Diguyur Hujan Semalaman, Halaman Kantor Bupati Terendam Banjir

Sementara dari pantauan Kompas.com, pembangunan jalan tol Kayuagung-Palembang-Betung (Kapal betung) di seksi 1 Kota Kayuagung disinyalir menjadi penyebab banjir. Sebab air yang berada di sisi kanan jalan tidak bisa mengalir cepat ke sisi kiri karena kurangnya jumlah suket atau galian penyalur air.

Kompas TV Otoritas setempat menutup beberapa jalan dan terowongan yang terendam banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com