Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Sebut Kalau Tidak Munaslub, Golkar Akan Kiamat

Kompas.com - 23/11/2017, 11:46 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan, Partai Golkar saat ini sedang kritis dan harus segera diselamatkan.

Apabila kondisi ini terus dibiarkan, maka pemilih Golkar dari usia 40 tahun ke atas yang menjadi kekuatan partainya selama ini bisa terancam beralih ke partai lain.

"Kami menilai pengurus di daerah dengan kondisi sekarang harus ada langkah cepat untuk keluar dari badai dan jeratan masalah. Golkar kritis wajib cepat diselamatkan. Kami sangat berkewajiban dalam menyelamatkan partai saat ini. Kantong suara pemilih usia 40 tahun ke atas sebagai kekuatan tergerus dengan kondisi sekarang. Bagaimana kita bisa menggapai pemilih di bawah usia tersebut yang sangat potensial sekarang," jelas Dedi kepada wartawan di halaman kantornya, Kamis (23/11/2017) pagi.

Saat ini, pihaknya bersama pengurus daerah partai lain memberikan dua opini yang wajib dilakukan Golkar agar keluar dari masalah saat ini. Pertama, seluruh pengurus daerah akan melakukan musyawarah untuk membahas pemimpin baru secara definitif.

Kedua, kata Dedi, segera dilaksanakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk membahas pemilihan pemimpin baru dalam waktu dekat ini.

Menurut Dedi, pembenahan itu harus segera dilakukan karena waktu semakin mepet menjelang pemilihan umum kepala daerah.

"Kalau sampai dua langkah ini tak segera dilaksanakan sesegera mungkin, Golkar akan kiamat. Kita tidak akan menunggu Munaslub berlama-berlama," tandas Dedi.

Baca juga : Pleno Golkar Disebut Sudah Mengakomodasi Tuntutan Munaslub

Ia juga mendesak Golkar segera memutuskan jadwal pelaksanaan Munaslub paling lama sampai tanggal 30 November sekarang ini. Menurut Dedi, sudah banyak pengurus di daerah juga menghendaki pelaksanaan Munaslub dipercepat.

"Kalau sudah dua per tiga dari DPD I yang setuju, tak ada alasan lagi Munaslub untuk memilih pemimpin baru dilama-lama. Itu sudah mau tak mau harus dilaksanakan Munaslub," tambahnya.

Selama ini, ia bersama pengurus daerah lainnya konsen untuk menyelamatkan partai. Dia pun membantah pemberitaan sejumlah media bahwa desakan Munaslub itu demi mendapat rekomendasi kepala daerah.

"Salah kalau saya dinilai berjuang demi rekomendasi pilgub. Saya ini kader partai dan wajib berjuang menyelamatkan partai. Partai Golkar adalah partai besar yang selama ini sejatinya sebagai wadah berkumpulnya para aktivis dan pejuang masyarakat lainnya sejak dulu. Kalau dibiarkan masalah sekarang melekat dengan Golkarnya dan sudah dinilai oleh masyarakat, ya Golkar Kiamat. Kami sudah tak mau lagi penyelamatan Partai Golkar dilama-lama lagi," tandasnya.

Baca juga : Dedi Mulyadi: Fokus Saya Bukan Rekomendasi, melainkan Penyelamatan Partai

Paling lambat Desember

Sebelumnya, desakan Munaslub juga muncul dari tokoh senior Golkar, dewan pakar sampai organisasi sayap seperti Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG). Mereka meminta Munaslub untuk mengganti ketua umum baru pengganti Setya Novanto segera dilaksanakan dalam waktu dekat ini.

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono berharap, Golkar bisa segera menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Menurut dia, Munaslub harus dilakukan dalam rangka perbaikan partai dan paling lambat dilakukan pada Desember 2017.

"Paling tidak Desember lah. Mulai 8 Januari kan sudah terakhir. Sudah harus sudah mendaftar (bakal calon untuk Pilkada)," ujar Agung, seusai acara diskusi di Sekretariat PPK Kosgoro 1957, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2017).

Baca juga : Agung Laksono Minta Golkar Gelar Munaslub Paling Lambat Desember

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com