Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Sekaten Keraton Surakarta Kembali Digelar

Kompas.com - 22/11/2017, 18:52 WIB
Labib Zamani

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Tradisi Sekaten untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW akan kembali digelar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Solo, Jawa Tengah.

Tradisi turun temurun sejak zaman Kerajaan Demak atau sekitar abad ke-15 ini ditandai dengan ditabuhnya gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari milik Keraton Surakarta di bangsal selatan dan utara kawasan Masjid Agung Surakarta, Jumat (24/11/2017).

Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, GPH Dipokusumo menjelaskan, dua gamelan tersebut akan dikeluarkan dari Kori Kamandungan Keraton Surakarta, Jumat pukul 09.30 WIB.

Gamelan tersebut dibawa utusan dalem, sentana dalem, dan abdi dalem Keraton Surakarta menuju Masjid Agung Surakarta. Mereka akan melewati rute Kori Kamandungan-jalan Sapit Urang Barat - menuju Masjid Agung Surakarta.

"Karena bersamaan dengan Hari Jumat kita mempertimbangkan persiapan itu jangan sampai mengganggu shalat Jumat. Sehingga Jumat pagi Gongsa (gamelan) Sekaten ini dikeluarkan ke Masjid Agung Surakarta," jelas Dipokusumo di Dalem Sasana Putra Keraton Surakarta, Rabu (22/11/2017).

(Baca juga : Menteri Susi Puji Tradisi Sasi dalam Merawat Alam Maluku)

Dua gamelan itu baru akan ditabuh seusai Salat Jumat selesai atau sekitar pukul 12.30 WIB. Prosesi tabuh gamelan ini dimulai setelah utusan Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan (SISKS) Paku Buwono XIII memerintahkan menabuh gamelan tersebut.

Gamelan berhenti ditabuh hanya saat waktu shalat saja. Khusus hari Jumat, gamelan baru mulai ditabuh setelah shalat Ashar.

"Diharapkan satu gending paling tidak sebelah selatan dan utara bisa berbunyi sehingga pada shalat Ashar berhenti," ungkapnya.

Puncak acara Sekaten ini ditandai dengan Garebeg Maulid pada Jumat (1/12/2017) di depan Masjid Agung Surakarta. Ada dua gunungan yakni jaler (laki-laki) dan estri (perempuan) serta gunungan anakan dikiran dari Keraton Surakarta menuju depan Masjid Agung Surakarta.

Kompas TV Prosesi adat di Medan membuat Kahiyang menjadi pusat perhatian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com