Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Tiga Tokoh Mencari Tiket ke Pilkada Jawa Barat 2018

Kompas.com - 22/11/2017, 13:21 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Hiruk-pikuk berita tentang Pilkada Jawa Barat 2018 telah jauh-jauh hari menyita perhatian publik, tidak hanya lingkup Jawa Barat, tetapi juga nasional.

Sejak awal tahun 2017, beberapa lembaga survei telah memetakan calon-calon yang berpotensi menjadi kontestan Pilkada Jawa Barat 2018.

Sejumlah hasil survei pun menunjukkan bahwa Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Wakil Gubernur Jawa Bara Deddy Mizwar adalah tiga kandidat paling terkenal dan memiliki elektabilitas cukup tinggi.

Namun demikian, ketiganya sempat terseok-seok untuk mencari dukungan politik agar status bakal calon gubernur bisa disandang.

Ridwan Kamil

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjadi tokoh pertama yang menyandang status sebagai bakal calon gubernur dalam ajang Pilkada Jawa Barat 2018. Perjalanan pencarian kendaraan politik pria yang akrab disapa Emil ini dimulai dari menerima SK dukungan tanpa syarat Partai Nasdem dideklarasikan pada 19 Maret 2017 di Lapangan Tegalega, Kota Bandung.

Dukungan Partai Nasdem terhadap Emil tidak mencukupi bagi wali kota Bandung itu maju ke Pilkada Jabar. Sebab, di Jawa Barat partai bentukan Surya Paloh ini hanya memiliki 5 kursi. Ridwan Kamil masih membutuhkan 15 kursi lagi.

Di saat yang sama, Ridwan Kamil dikabarkan dekat dengan PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Namun karena Ridwan Kamil sudah lebih dahulu menerima pinangan Partai Nasdem, kedua partai tersebut akhirnya menyingkir. Ridwan Kamil pun berusaha mencari dukungan partai lain demi memenuhi ketentuan pencalonan.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat menjadi pembicara dalam kegiatan Bandung Menjawab di Taman Sejarah, Jalan Aceh, Selasa (21/11/2017).Dokumentasi Humas Pemkot Bandung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat menjadi pembicara dalam kegiatan Bandung Menjawab di Taman Sejarah, Jalan Aceh, Selasa (21/11/2017).

Berbekal dukungan Partai Nasdem dan elektabilitas tertinggi di berbagai hasil survei, Ridwan Kamil pun berkomunikasi dengan sejumlah partai. Alhasil, suami Atalia Praratya ini mendapat dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sehingga dia mendapat tiket di Pilkada Jawa Barat 2018.

Baca juga : Persiapan Cuti Kampanye, Ridwan Kamil Cari Rumah Kontrakan

Kedua partai itu kemudian menawarkan calon pendamping untuk Ridwan Kamil. PPP mengusung Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum sebagai bakal calon wakil gubernur, sedangkan PKB mengajukan Ketua DPW Syaiful Huda.

Tidak berhenti di situ, dukungan untuk Emil kembali mengalir. Terakhir, pada tanggal 27 Oktober 2017, DPP Partai Golkar menyatakan mendukung Ridwan Kamil dalam ajang Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang dengan syarat menempatkan kadernya, Daniel Mutaqien sebagai pendamping.

Keputusan tersebut membuat kisruh di internal partai berlambang pohon beringin tersebut. Sebab, mayoritas kader Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat telah sepakat untuk mendukung Dedi Mulyadi sebagai bakal calon gubernur.

Keputusan dari pusat tersebut tidak bisa diganggu gugat. Manuver-manuver politik dilakukan Dedi Mulyadi agar keputusan tersebut berubah berbalik mendukung dirinya yang sudah bekerja keras selama dua tahun terakhir meningkatkan elektabilitas dan membesarkan Partai Golkar di Jawa Barat.

Selain itu, lantaran ditinggal kendaraan politik, santer terdengar kabar Dedi Mulyadi akan maju dari PDI-P. Salah satu petunjuk bahwa Dedi bakal dicalonkan oleh PDI-P adalah keikutsertaannya dalam kegiatan silaturahmi dan curah gagasan yang akan digelar di Hotel Horison, Kota Bandung, Rabu (25/10/2017).

Meski demikian, Dedi masih belum bisa mendapat tiket pencalonan gubernur. Sebab, hingga saat ini belum ada satu partai politik pun yang memberikan SK dukungan kepadanya meski dalam beberapa hasil survei terakhir, bupati Purwakarta ini mengalami tren peningkatan elektabilitas.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com