Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditembak Polisi, Pengedar Sabu Campur Barang Bukti dengan Kotorannya

Kompas.com - 21/11/2017, 19:24 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Nunukan Kalimantan Utara masih menunggu kesembuhan Boy, warga Sumur 3, Nunukan, untuk proses pemeriksaan. Dia merupakan terduga pengedar sabu yang ditembak anggota Satreskoba Nunukan di bagian pinggangnya hingga tembus.

Kepala Polres Nunukan AKBP Jepri Yuniardi mengatakan, pihak Rumah Sakit Umum Kabupaten Nunukan telah melakukan dua kali operasi terhadap Boy. Jepri juga memastikan bahwa biaya pengobatan Boy akan ditanggung Polres Nunukan.

“Kami tanggung sepenuhnya sampai sembuh. Korban dioperasi dua kali. Saat ini masih dirawat di rumah sakit umum,” ujar Jepri, Selasa (21/11/2017).

Jepri menambahkan, anggota Reskoba melakukan penggerebekan dua kali. Penggerebekan pertama dilakukan anggota Reskoba pada Kamis (16/11/2017). Boy kedapatan membawa narkoba, tetapi saat akan diamankan, dia tiba-tiba mencampur barang bukti dengan kotorannya sendiri.

Saat membawa barang bukti yang bercampur kotorannya sendiri, Boy kemudian mengambil pedang dan melawan petugas. Tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan, anggota kepolisian kemudian pergi dari rumah Boy.

Setelah itu anggota Reskoba kembali ke rumah Boy pada Jumat sore. “Besoknya datang lagi disuruh ke sini (Polres), tapi belum apa-apa diserang duluan. Ya sudah dalam kondisi terdesak, bagaimana?” imbuh Jepri.

Baca juga: Nekat Edarkan Sabu, Dua Pemuda Rengasdengklok Terancam 4 Tahun Bui

Meski dengan alasan melakukan penembakan kepada terduga pengedar sabu karena diserang, Jepri mengatakan, anggotanya sudah melakukan tugas sesuai prosedur, termasuk melakukan penembakan peringatan. Saat ini, Propam juga telah melakukan pemeriksaan terhadap insiden penembakan terhadap terduga pengedar sabu tersebut.

Saat digerebek dan dilakukan penembakan terhadap Boy karena melawan, kepolisian tidak menemukan barang bukti sabu. Meski demikian, pihak kepolisian akan tetap memeriksanya.

“Sudah ditangani Propam. Setelah itu membuat laporan polisi. Membuat laporan belum tentu salah. Ini untuk bahan laporan. Pelaku bisa saja kami periksa terkait penyerangannya,” ucap Jepri.

Jepri memastikan, Polres Nunukan tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas, termasuk menembak para pengedar narkoba yang nekat beroperasi di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan.

Hal ini dilakukan untuk memberantas peredaran narkoba karena Kabupaten Nunukan merupakan pintu masuknya narkoba dari Malaysia untuk diedarkan di Indonesia.

Kompas TV Petugas terpaksa menembak salah seorang pengedar hingga tewas karena melawan saat ditangkap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com