Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Banjir, Pemkot Bandung Genjot Sejumlah Proyek

Kompas.com - 21/11/2017, 17:47 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung mengebut sejumlah proyek untuk mengatasi masalah banjir tahunan. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengakui, hingga saat ini banjir masih menjadi dinamika di tahun keempat masa kepemimpinannya.

"Dinamika masalah bulan ini tentu berkaitan dengan cuaca yang volumenya besar (hujan lebat). Yang pertama antisipasi. Antisipasi dilakukan secara mikro dan makro. Secara makro proyek-proyek besar sudah kami lakukan," ujar Ridwan dalam kegiatan Bandung Menjawab, di Taman Sejarah, Jalan Aceh, Selasa (21/11/2017).

Ridwan memaparkan, penyodetan aliran sungai di Jalan Dr Djundjunan (Pasteur) telah rampung. Proyek Kementrian PUPR itu menelan anggaran sekitar Rp 11 miliar.

"Maka kita doakan Pasteur tidak terjadi banjir heboh lagi, sudah dua bulan ini pasteur lancar," ujar Emil, sapaan akrabnya.

(Baca juga : Pasteur... Banjir Lagi, Banjir Lagi )

Sementara untuk antisipasi banjir di kawasan Pagarsih, Pemkot Bandung sedang melakukan pelebaran gorong-gorong serta pengerukan Sungai Citepus.

"Kemudian Pagarsih sedang berlangsung, kemarin ada banjir terjadi pada saat musim hujan. Tapi insya Allah ketika sudah beres mudah-mudahan mengurangi aliran sehingga banjir legenda Pagarsih bisa kita kurangi," katanya.

Selain itu, kata Emil, Dinas Pekerjaan Umum juga sedang melakukan perbaikan trotoar disertai pengerukan gorong-gorong di 15 ruas jalan Kota Bandung dengan panjang sekitar 300.000 meter.

"Danau beberapa lokasi sudah kita bangun. Yang sekarang (kolam retensi Sarimas) dalamnya lima meter, luasnya 6000 meter danau itu di Bandung Timur untuk mengalirkan aliran air dari gunung timur itu," tuturnya.

(Baca juga : Jalan Pasteur Kota Bandung Kembali Terendam Banjir )

Untuk skala mikro, proyek antisipasi banjir juga sudah dilakukan dengan pembuatan sumur resapan di tiap daerah dengan menggunakan anggaran Program Inovasi Pemberdayaan Pembangunan Kewilayahan (PIPPK).

"Kemudian sudah 3000 sumur resapan dibangun selama dua tahun terakhir. Yang dua ini menggunakan dana PIPPK yang berbasis RW, yang Rp 100 juta per RW. Yang mikronya kita kerjakan yang makronya kita kerjakan," ujarnya.

Upaya tersebut, sambung Emil, tetap tak menjadi jaminan Bandung bebas banjir. Sebab secara geografis, Kota Bandung berada di kawasan cekungan.

"Nah situasi situasi ini tidak ada jaminan 100 persen namanya juga kita berdinamika dengan alam dan takdir, tapi kita berupaya. Jadi jangan dibilang Pemkot Bandung diam, Pemkot Bandung selalu bergerak setiap ada masalah," paparnya.

"Tapi di Bandung mah (banjirnya) cepat surut, maaf yah tidak menggenang lama. Tapi kalau Bandung itu karena daerahnya miring sebanjir-banjirnya Bandung hitungan jam juga sudah kembali normal," jelasnya. 

Kompas TV Banjir berhasil merendam 4 kecamatan dan 20 rumah rusak parah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com