Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Nilai Kelahiran 4 Bayi Kembar di Pangkal Pinang Kejadian Langka

Kompas.com - 21/11/2017, 12:29 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Kelahiran bayi kembar empat di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, mendapat perhatian serius dari tenaga medis.

Tim dokter yang ditugaskan untuk menangani pasien menilai, kelahiran empat bayi kembar termasuk kejadian langka, apalagi dilahirkan secara normal.

Proses melahirkan dilakukan secara normal karena ibu sang bayi berada dalam kondisi sehat. "Saat itu, bukaannya dinilai cukup,” kata ketua tim medis RSBT, dr Komarudin, Selasa (21/11/2017).  

Adapun keempat bayi perempuan itu lahir masing-masing berurutan dengan jeda sekitar sepuluh menit pada Senin (20/11/2017) sore.

Komarudin mengatakan, seorang ibu bisa melahirkan bayi kembar selain karena faktor kesehatan orangtua, juga dipengaruhi garis keturunan.

“Dulunya kakek nenek buyut mereka bisa jadi pernah melahirkan kembar juga,” ujar Komar.

Baca juga : Ibu Muda di Pangkal Pinang Melahirkan 4 Bayi Kembar Secara Normal

Wakil Direktur Medis RSBT, dr Sufiati mengatakan, bayi kembar empat baru kali pertama terjadi dalam sejarah rumah sakit RSBT.

“Langsung empat bayi baru ini terjadi sepengetahuan kami. Alhamdulillah anak dan ibunya dalam kondisi sehat normal,” ujarnya.

Saat ini empat bayi kembar anak pasangan Ramadhan dan Annisa Risky dirawat di ruang medis inkubator karena lahir prematur.

Kelahiran empat bayi kembar juga pernah terjadi di Magelang. Sari Nuryani (25), warga Kampung Tidar Dudan, RT 3 RW 12, Kelurahan Tidar Utara, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah, melahirkan bayi kembar empat sekaligus pada Senin, 29 Mei 2017. Hanya saja proses kelahirannya dilakukan secara caesar di RS Bersalin Gladiool, Kota Magelang.

Baca juga : Hadiah 4 Bayi Kembar untuk Sari pada Awal Bulan Ramadhan

Kompas TV Ibu Ini Tak Bisa Bawa Pulang Bayi Kembar 3 karena Biaya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com