Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2017, 22:50 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memanen kopi bersama Kelompok Tani Kopi, di Kecamatan Wollo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (20/11/2017).

Di samping menanam kopi, Menteri BUMN yang kali kedua berkunjung ke Kabupaten Jayawijaya itu juga ikut menanam kopi di lokasi baru milik kelompok tani Distrik Wollo.

“Kunjungan kali ini untuk memberikan pelatihan kepada petani kopi yang nantinya akan dibina langsung oleh Bank Mandiri, dengan tujuan agar kopi Wamena menjadi kopi terbaik dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat petani kopi,” ungkap Rini Soemarno.

Rini berjanji kepada masyarakat petani kopi akan mendapat bantuan alat produksi kopi di Kabupaten Jayawijaya agar petani kopi tidak terlalu sulit untuk memproduksi kopinya.

“Saya berharap kopi di sini bukan hanya bisa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, melainkan bisa mendunia,” kata dia.

Baca juga: Daerah Penghasil Kopi di Indonesia Favorit Warga Dunia

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Papua John D Nahumury mengungkapkan, ke depan pihaknya akan membuka 100 hektar area perkebunan kopi arabika di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, hingga pertengahan 2017. Upaya ini sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas biji kopi arabika di Papua yang masih minim.

“Kami akan memberikan bantuan untuk pembibitan kepada para petani. Hal ini bertujuan agar kegiatan pengiriman komoditi kopi arabika ke luar Papua dapat berjalan secara kontinu,” ucap John.

Dia mengatakan, luas lahan perkebunan kopi di Papua mencapai 65.067 hektar. Namun, produksi kopi baru mencapai 512 ton. “Produksi kopi di Papua baru mencapai 400 kilogram per hektar. Idealnya satu hektar kebun kopi menghasilkan 1,2 ton,” ujar dia.

Dia pun mengakui motivasi para petani untuk menanam kopi masih minim karena terkendala faktor pemasaran.

“Sejak tahun lalu kami mulai membangun pabrik kopi di Wamena. Sarana ini dilengkapi dengan mesin pengupas biji kopi hingga pengemasan bubuk kopi. Kami menargetkan pembangunan pabrik rampung dalam waktu dekat,” kata dia.

Adapun Maksimus Lani, salah satu petani dan pengepul biji kopi di Kampung Jagara, Wamena, mengungkapkan, banyak petani yang belum memelihara pohon kopi. Akibatnya, banyak pohon kopi yang mudah terserang hama.

“Kami berharap pemerintah tidak hanya memberikan bantuan bibit, tetapi juga ada tenaga pendamping bagi para petani dalam kegiatan penanaman dan pasca-tanam,” kata Maksimus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com