Kompas.com - 20/11/2017, 07:07 WIB
Josephus Primus

Penulis

Sumber kompas.com

 

SURABAYA, KOMPAS.com - Saifullah Yusuf (Gus Ipul) kaget melihat pemberitaan media memaknai politis foto dirinya yang mencium tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam penyambutan di Bandara Abdulrahman Saleh, Malang, Juni lalu.

Dalam pemberitaan media seakan disebutkan bahwa aksi cium tangan ke Megawati itu sebagai upaya mencuri hati agar dirinya mendapatkan rekomendasi dari PDI-P sebagai calon gubernur di Pilkada Jatim 2018.

Wakil Gubernur Jawa Timur ini lantas membantah arah pemberitaan media tersebut. Menurutnya, aksi cium tangan itu adalah hal yang lumrah dilakukan oleh seorang anak kepada ibunya.

"Ibu Megawati sudah saya anggap sebagai ibu saya sendiri. Beliau juga ikut berperan membesarkan saya," kata Gus Ipul, Minggu (19/11/2017).

Baca: Megawati, Said Aqil, dan Gus Ipul Buka Bersama di Blitar

Menteri Pembangunan Desa Tertinggal era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu mengaku memiliki figur seorang ibu lebih dari satu. Mereka semua memiliki peran membesarkan dan membimbing Gus Ipul sejak lahir hingga dia merantau ke Jakarta.

Arif Afandi, teman dekat Gus Ipul, menuturkan, Gus Ipul dilahirkan seorang ibu bernama Sholichah Hasbulloh. Sebagai cucu dari salah satu pendiri NU, KH Bisri Syansuri, Gus Ipul ketika memasuki masa kanak-kanak bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Maarif, dan mondok di pesantren yang didirikan oleh kakeknya tersebut.

"Saat mondok di pesantren kakeknya ini, Gus Ipul tidurnya di rumah Ibunda Muhaimin Iskandar, Hj Muchassonah Iskandar. Saat itu, Gus Ipul diasuh secara langsung dan sudah dianggap sebagai anak oleh Hj Muchassonah," ujar Arif Afandi.

Setelah dewasa, dan lulus SMA, Gus Ipul lantas diminta KH Abdurrachman Wahid atau Gus Dur (paman Gus Ipul) untuk kuliah ke Jakarta. Selama di Jakarta, Gus Ipul ikut di rumah Gus Dur.

Saat itu, istri Gus Dur, Hj Sinta Nuriyah Wahid, juga menganggap Gus Ipul sebagai putranya sendiri. Terlebih lagi, Gus Dur kebetulan juga tidak memiliki anak laki-laki.

Ketika mulai aktif di organisasi dan mulai bekerja, Gus Ipul kemudian ikut Eros Djarot. Saat itu pula, istri Eros, Dewi Triyadi Surianegara, juga menganggap Gus Ipul adalah putranya.

Perkenalan dengan Eros Djarot, serta kebiasaannya yang selalu mendampingi Gus Dur, membuat Gus Ipul juga dekat dengan beragam tokoh, termasuk di antaranya bertemu dengan Megawati Soekarnoputri.

"Gus Dur secara langsung bahkan sempat menitipkan Gus Ipul ke Mbak Mega hingga akhirnya Gus Ipul jadi anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan pada Pemilu 1999," kata Arif.

Bahkan, ketika Gus Ipul akhirnya menikah dengan Fatma dan menetap untuk kali pertama di sebuah kontrakan di Jalan Persahabatan, Ciganjur, saat itu Mega dan Taufik Kiemas datang dan memberikan kado khusus bagi Gus Ipul.

Sejarah panjang inilah yang membuat Gus Ipul hingga saat ini menganggap Megawati sebagai ibunya sendiri.

Jadi, seperti dikatakan Arif, Gus Ipul sebenarnya punya enam ibu. Pertama ibu kandungnya sendiri, kemudian Nyai Muchassonah, lalu Bu Sinta (Sinta Nuriyah), Bu Dewi (istri Eros Djarot), Megawati, dan ibu keenam atau terakhir adalah mertuanya. (KONTRIBUTOR JAWA TIMUR/ACHMAD FAIZAL)

 

Sumber kompas.com

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com