Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2017, 23:20 WIB
Karnia Septia

Penulis


MATARAM, KOMPAS.com - Hujan lebat yang mengguyur Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (18/11/2017) sore, menyebabkan banjir di Kecamatan Sakra Barat, Kecamatan Keruak dan Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Akibat kejadian tersebut, ratusan rumah diterjang banjir dan dua orang warga meninggal dunia.

Dua korban meninggal atas nama Wasila Cantika (9) warga Dusun Lokon, Desa Sepit, Kecamatan Keruak dan Rozi Gazali (16) warga Dusun Mungkik, Desa Pandan Wangi, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur.

"Satu orang meninggal karena kejatuhan bangunan (Cantika) dan satu meninggal karena hanyut (Rozi Gozali)," terang Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, melalui pesan singkat, Minggu (19/11/2017).

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB menyebut, sebanyak 578 KK dan 2.280 jiwa terdampak banjir. Jumlah warga yang mengungsi 141 jiwa. Empat orang luka-luka dan dua warga meninggal dunia.

Selain itu, 20 jembatan penghubung antardesa rusak, satu gardu listrik di Desa Sempit dan lima buah tiang listrik tumbang. Akses air bersih terputus, 10 rumah warga rusak berat,  sementara 598 rumah rusak ringan.

Baca juga : Banjir di Grobogan Surut, Tanggul Jebol Mulai Diperbaiki

"Saat ini warga membutuhkan air bersih, makanan, selimut, terpal, dan karung," terang Kepala Pelaksana BPBD NTB Muhammad Rum melalui pesan singkat.

Dalam upaya penanggulangan bencana ini, petugas menghadapi beberapa tantangan seperti masih tingginya potensi hujan, area terdampak yang cukup luas dan tersebar, serta luapan air dan lumpur yang menggenangi akses jalan.

Tim penanggulangan bencana telah mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Petugas juga telah mendirikan posko tanggap darurat yang dipusatkan di Kantor Camat Keruak, Lombok Timur.

Akibat kejadian ini, BPBD NTB tetapkan tanggap darurat 7 hari dimulai sejak Minggu (19/11/2017) hingga (24/11/2017).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com