Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2017, 23:13 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Dua orang yang diduga pelaku dalam video di kebun binatang Taman Safari Indonesia saat mencekoki sejumlah satwa dengan minuman keras (miras) mendatangi Mapolres Bogor, Minggu (19/11/2017) sore.

Keduanya tiba di Mapolres Bogor dengan didampingi kuasa hukum masing-masing. Identitas kedua orang itu diketahui berinisial AA dan PB.

Saat ini, AA dan PB belum memberikan keterangan terkait kejadian tersebut. Namun, menurut informasi, keduanya datang ke Mapolres Bogor untuk menyampaikan klarifikasi kepada petugas kepolisian.

Kepala Satuan Reskrim Polres Bogor Ajun Komisaris Bimantoro menuturkan, sejauh ini pihaknya menjadwalkan pemeriksaan kepada empat orang yang diduga terlibat dalam kejadian itu.

"Kami panggil empat orang, tapi baru dua orang yang datang. Dua orang lagi akan menyusul nanti. Mereka datang bersama pengacaranya," ucap Bimantoro di Mapolres Bogor.

Bimantoro mengatakan, selain melakukan pemeriksaan, petugas juga akan memintai klarifikasi kepada yang bersangkutan terkait video yang telah viral di media sosial itu.

"Jadi, ini kami panggil atas inisiatif yang bersangkutan dan para kuasa hukumnya untuk mengklarifikasi video tersebut. Yang saya lihat, tadi pengacaranya yang datang ada empat orang," ujar dia.

Baca juga: Cekoki Satwa di Taman Safari dengan Miras, Muda Mudi Ini Minta Maaf

Bimantoro menambahkan, polisi belum dapat menetapkan tersangka atas kejadian tersebut. Sementara ini, kata dia, para pelaku dikenakan Pasal 302 KUHP tentang Penganiayaan terhadap Hewan dengan ancaman tipiring hukuman tiga bulan penjara.

"Masih dalam pemeriksaan terlebih dahulu. Sementara kami periksa sebagai saksi," kata dia.

Kompas TV Taman Safari Indonesia akan mengambil langkah hukum, terhadap pengunjung yang memberikan minuman keras kepada satwa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com