Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin: Aswaja Sabuk Spiritual yang Satukan Indonesia

Kompas.com - 19/11/2017, 20:35 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, Gerakan Nusantara Mengaji mentradisikan semaan dan kajian Alquran di berbagai daerah merupakan salah satu cara untuk memperkuat bangsa dan negara.

Cak Imin, sapaan Muhaimin mengajak seluruh elemen bangsa, untuk istiqomah memegang teguh Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja) agar rajut tali persatuan dan kesatuan bangsa dapat terjaga dengan baik.

Muhaimin yakin, dengan memegang teguh Aswaja, maka Indonesia tak akan bisa terpecah seperti seperti yang sudah terjadi terhadap negara-negara lain.

"Insya Allah jika kita masih berpegang pada Islam Aswaja maka kita akan tetap bersatu, tidak seperti negara-negara lain yang banyak terpecah seperti Rusia, Balkan dan lainnya," kata Muhaimin saat menghadiri kegiatan khataman Alquran bersama puluhan ribu warga Kabupaten Pekalongan, tokoh masyarakat, dan para santri di Alun-Alun Pekalongan, Sabtu (18/11/2017).

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar saat menghadiri kegiatan khataman Alquran bersama puluhan ribu warga Kabupaten Pekalongan, tokoh masyarakat, dan para santri di Alun-Alun Pekalongan, Sabtu (18/11/2017).
- Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar saat menghadiri kegiatan khataman Alquran bersama puluhan ribu warga Kabupaten Pekalongan, tokoh masyarakat, dan para santri di Alun-Alun Pekalongan, Sabtu (18/11/2017).

Inisiator nusantara mengaji ini mengatakan, Aswaja merupakan sabuk spiritual yang manyatukan spirit dan semangat bangsa agar tidak mudah terpecah oleh adu domba kelompok ekstrim dan atau negara lain.

Muhaimin juga menyinggung peran kelompok islam Nahdlatul Ulama (NU) yang disebut telah mengikat bangsa Indonesia dengan sabuk Aswaja sehingga tetap dalam semangat religius yang makin menggelora.

"Di antara ghirah keagamaan saat ini ada yang menumpang ditarik-tarik untuk menjadi jihadis di negara-negara lain baik ke Thailand, Filipina dan Suriah. Hal itu menujukkan mereka belum paham makna sesungguhnya mencapai surga," tegas Cak Imin.

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar saat menghadiri kegiatan khataman Alquran bersama puluhan ribu warga Kabupaten Pekalongan, tokoh masyarakat, dan para santri di Alun-Alun Pekalongan, Sabtu (18/11/2017).
- Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar saat menghadiri kegiatan khataman Alquran bersama puluhan ribu warga Kabupaten Pekalongan, tokoh masyarakat, dan para santri di Alun-Alun Pekalongan, Sabtu (18/11/2017).

Ia mengaskan, NU tidak pernah memberikan iming-iming kepada siapapun menjadi "pengantin surga" seperti yang kerap digaungkan kelompok radikal.

"Mendambakan pengantin surga itu keliru, mereka enggak yakin akan Islam seperti yang kita yakini Aswaja NU. Kalau kita ikut NU, para kyai, insya Allah kita akan selamat di dunia dan akhirat," ujar tokoh yang dideklarasikan sebagai panglima santri ini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com