Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Bromo Tengger Semeru Optimistis Pendapatan Rp 20 M Tercapai

Kompas.com - 19/11/2017, 20:29 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) optimistis mampu menyumbang pendapatan negara sebesar Rp 20 miliar. Hal itu melihat pencapaian pendapatan hingga saat ini yang sudah mencapai kisaran Rp 19 miliar.

"Mudah - mudahan bisa sampai ke Rp 20 miliar," kata Kepala TNBTS, John Kennedie saat ditemui di sela kegiatan Funbike Bromo 2017 di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, Minggu (19/11/2017).

Dikatakan John, pendapatan sebesar Rp 20 miliar itu sudah melebihi target yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sebab, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana hanya menargetkan Rp 18 miliar sesuai dengan pendapatan tahun sebelumnya.

Sementara itu, pengelola TNBTS terus meningkatkan fasilitas wisata yang ada di kawasan itu untuk meningkatkan kunjungan wisata. Salah satunya adalah dengan membangun tugu nama di Blok Sabana Bukit Teletubbies dan lautan pasir dekat Gunung Bromo yang sempat menuai kontroversi beberapa waktu yang lalu.

Baca juga : Sigit Pramono: Keinginan Warga Tegas, Tugu Papan Nama Bromo Dibongkar

Selain itu, pengelola juga merevitalisasi Puncak Penanjakan. Puncak tempat wistawan melihat matahari terbit itu ditingkatkan dari yang awalnya hanya memuat sekitar 300 sampai 400 wisatawan menjadi 600 wisatawan.

Saat ini, pihak pengelola juga sudah menggandeng Komunitas Sahabat Gunung. Komunitas itu membantu pengelola untuk menjalankan fungsi konservasi di kawasan Bromo Tengger Semeru.

Saat ini, komunitas itu sudah membangun papan informasi dari kayu yang berisi imbauan kepada para wisatawan untuk menjaga kelestarian alam di kawasan tersebut.

"Mereka mitra taman nasional yang konsen pada konservasi," kata John.

Dalam waktu dekat, komunitas itu juga akan membangun papan petunjuk arah mulai dari Blok Sabana Bukit Teletubbies hingga ke lautan pasir Gunung Bromo.

Baca juga : Begini Serunya Bersepeda Mengelilingi Gunung Bromo

 

Papan penunjuk arah itu untuk mengarahkan wisatawan pada jalur yang boleh dilewati. Sebab, terdapat banyak jalur yang kerap dilewati wisatawan mulai dari Blok Sabana hingga ke lautan pasir.

"Rencana dibuat satu jalur. Akan dibuat panah-panahnya. Tapi harus melihat dulu jalur yang tidak ada genangan air saat hujan. Soalnya kalau ada genangan air, wisatawan pasti lewat di jalur yang sebelahnya," jelasnya.

Sementara itu, data yang ada di Balai Besar TNBTS, jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2015 mencapai sekitar 470.000 wisatawan. Kemudian pada tahun tahun 2016, jumlah kunjungan naik menjadi 480.000 wisatawan yang mencakup wisatawan dalam negeri dan wisatawan mancanegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com