Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Surabaya : Waktunya Menang 'Rek', Masak Kalah Terus...

Kompas.com - 19/11/2017, 06:07 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - PDI-P Surabaya bertekad memenangkan pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) - Abdullah Azwar Anas di Pilkada Jatim 2018. 2 kali pilkada Jatim sebelumnya, pasangan yang diusung PDIP tidak pernah menang.

"Wayane menang rek, mosok kalah terus (sudah waktunya menang, masak kalah terus)," kata Ketua DPC PDI-P Surabaya, Wisnu Sakti Buana, dalam sambutan Rakorcab PDIP Surabaya, Sabtu (18/11/2017) malam.

Kata Wisnu, selama kader-kader PDI-P di Surabaya masih satu suara. Dia yakin Gus Ipul-Anas akan menang di Surabaya. "Mesin partai akan bergerak dari tingkat kecamatan hingga tingkat RT/RW," ucapnya.

Dalam helatan pilkada Jatim ini, para kader PDI-P Surabaya akan membangun banyak posko pemenangan di berbagai titik strategis, selain posko pemenangan di kantor-kantor pengurus kecamatan.

"Saya yakin kali ini PDI-P menang di Pilkada Jatim, karena hawanya berbeda," ucap Wakil Wali Kota Surabaya ini.

Pasangan yang diusung PDI-P dalam 2 kali Pilkada Jatim tercatat memang selalu menelan kekalahan. Pada Pilkada Jatim 2008, PDIP mengusung pasangan Sutjipto - Ridwan.

Sementara pada Pilkada Jatim 2014, PDI-P mengusung 2 kader sendiri yakni Bambang DH - Said Abdullah. Dua kali pilkada itu, dimenangkan pasangan Soekarwo-Gus Ipul yang diusung sejumlah partai koalisi.

Rakorcab PDI-P Surabaya malam tadi disebut spesial, karena dihadiri langsung oleh pasangan Gus Ipul dan Azwar Anas. Keduanya pun didapuk membacakan orasi politiknya di hadapan ribuan kader PDI-P yang hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com