Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idrus Berdoa agar Setya Novanto Segera Pulih, Ical Bungkam

Kompas.com - 18/11/2017, 11:58 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Sekretaris Jendral Partai Golkar, Idrus Marham, menegaskan, partai menghormati proses hukum yang tengah berjalan di KPK dan pihaknya tetap akan mengawal kasus yang menjerat Ketua Umum, Setya Novanto.

"DPP Partai Golkar sejak awal menghormati seluruh proses hukum di KPK. Meski demikian, pihaknya tetap memperhatikan asas praduga tak bersalah di dalam proses hukum yang ada. Tentu Partai Golkar tetap mengawal untuk memastikan proses hukum berjalan baik sesuai dengan fakta hukum yang ada dan orientasi mencari keadilan," kata Idrus di sela acara deklarasi Nurdin Halid di Makassar, Jumat (17/11/2017) malam.

Saat ditanya soal kasus Novanto yang berpotensi mempengaruhi citra Partai Golkar, Idrus menilai bahwa masyarakat Indonesia sangat cerdas, termasuk di Sulsel.

 

Masyarakat, lanjut dia, mampu memilah-milah masalah. Apalagi, menurut dia, Golkar memiliki kekuatan pada sistem. Jadi meskipun ada tokoh dan pengurus yang terkait masalah, partai tidak akan terganggu.

"Partai Golkar yang bertumpu pada sistem, maka tetap bergerak secara masif dalam rangka melakukan akselarasi dan konsolidasi dan gerakan-gerakan politik untuk memastikan target politik bisa tercapai. Golkar adalah partai sangat demokratis. Karena itu, proses demokratis dinamika internal Golkar sangat memperhatikan aspirasi yang ada. Bukan hanya dewan kehormatan, ada juga banyak tokoh. Wacana, aspirasi dan pikiran yang ada itu dirangkai oleh sistem Golkar," tuturnya.

Idrus mengungkapkan, dirinya telah mengunjungi Novanto di rumah sakit. Sebelum kecelakaan terjadi, Novanto akan memenuhi panggilan KPK.

"Kami doakan semoga kesehatan Novanto segera pulih dan kooperatif mengikuti seluruh proses hukum di KPK," ungkapnya. 

(Baca juga: Baca juga : Kita Doakan yang Terbaik untuk Pak Setya Novanto)

Idrus menegaskan, rencana penggantian Novanto sebagai Ketua Umum belum dibahas. Dia menuturkan, dalam Munaslub memang ada usulan penggantian. Tapi penggantian harus dibicarakan sesuai aturan Partai Golkar. 

"Kami tetap memberikan dukungan Pak Novanto sebagai Ketua Umum 2016 sampai masa jabatannya berakhir 2019. Ada mekanisme yang ditempuh tentunya. Mekanisme kami atur tergantung pada kondisi yang ada. Tentu secara kemanusiaan kami dahulukan, mempersilahkan proses hukum bisa berjalan. Partai Golkar akan menentukan sesuai aturan yang ada," tutupnya.

Sementara itu, Aburizal Bakrie selaku Ketua Dewan Pembina Partai Golkar memilih bungkam saat ditanyakan soal kasus Novanto saat ditemui wartawan di sela deklarasi Nurdin Halid di Makassar.

Pria yang kerap disapa Ical itu hanya angkat suara soal Nurdin Halid yang baru saja mendeklarasikan diri ikut dalam Pilkada Sulsel 2018. Saat ditanya soal Novanto setelahnya, Ical berlalu pergi dan naik ke mobilnya.

 

 

Kompas TV Sebanyak empat saksi tengah menjalani pemeriksaan terkait kecelakaan yang menimpa Setya Novanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com