Ini Kiat Cak Imin Memandang Perbedaan

Kompas.com - 17/11/2017, 21:03 WIB
Josephus Primus

Penulis

Sumber kompas.com

KOMPAS.com - Saat menyampaikan materi di depan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), Jumat (17/11/2017), Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar menyisipkan kiatnya memandang penghargaan pada perbedaan.

Muhaimin berujar bahwa perbedaan yang ada jangan dijadikan sebuah masalah, tetapi lebih dijadikan sebagai guyon yang menyenangkan yang bisa dinikmati bersama.

"Menertawakan diri kita bersama, rileks saja memandang perbedaan dan jadikan humor sehat," ujar Muhaimin yang karib dipanggil Cak Imin ini.

Lebih lanjut, Muhaimin yang lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 24 September 1966 itu berujar bahwa piagam penghargaan Madinah menyatakan bahwa yang harus dimusuhi bukan orang yang berbeda, melainkan penguasa yang zalim.

Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu menyarankan, daripada memusuhi masalah perbedaan, ada baiknya fokus untuk membenahi perekonomian Indonesia.

Muhaimin mengatakan, Laporan Bank Dunia 2015 menempatkan Indonesia di peringkat ke-3 sebagai negara dengan ketimpangan tertinggi sedunia, di bawah Rusia dan Thailand.

Sementara itu, satu persen orang terkaya Indonesia, kata Muhaimin, memiliki harta setara 50,3 persen kekayaan nasional. Dia melanjutkan, dari 191 juta hektar tanah, 93 persennya dikuasai oleh pemodal swasta dan asing. Sisanya baru dikeroyok bersama hampir 35 juta petani gurem dan menengah.

Muhaimin mengajak semua masyarakat dari berbagai golongan hingga para pemangku kepentingan bekerja sama memperbaiki ketimpangan yang dirasa sudah semakin darurat. 

Muhaimin juga berharap agar masyarakat tetap mendukung kinerja dari pemerintah Presiden Joko Widodo yang sedang berupaya memperbaiki masalah yang terjadi.

"Ayolah kita kerja sama mengatasi kegawatan ketimpangan ini. Meskipun kita berbeda, toh secara ekonomi nasib kita lebih kurang sama. Kita perlu solidaritas, bukan saling marah," ujar Muhaimin.

"Pak Jokowi sedang berusaha. Kalau ada yang masih kurang, ayo kita ingatkan. Kalau ada yang positif, mari kita apresiasi," pungkas Muhaimin. (KONTRIBUTOR JAKARTA/DAVID OLIVER PURBA)

Sumber kompas.com

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com