Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa ITS Kembangkan Alat Pendeteksi Kantuk Masinis

Kompas.com - 16/11/2017, 20:43 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Sekelompok mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengembangkan alat dan sistem pendeteksi kantuk untuk masinis. Alat tersebut secara otomatis bisa menghentikan kereta api dalam kondisi tertentu.

Alat yang diberi nama "Maftec” (Masinis-Fatigue-Detector) itu berfungsi sebagai detektor kelelahan dan kantuk masinis, yang terintegrasi untuk pencegahan kecelakaan kereta api. 

Alat yang dipasang di lengan masinis itu dikembangkan oleh tiga mahasiswa Fakultas Teknik ITS Surabaya, yaitu Reza Aulia Akbar, Raif Nova Riantama, dan Muhammad Afif Purwandi.

"Maftec bekerja dengan cara mendeteksi mata masinis yang mengantuk berdasarkan durasi lama menutupnya mata," kata Reza Aulia Akbar saat dikonfirmasi, Kamis (16/11/2017).

Ketika masinis terdeteksi mengantuk, kata Reza, maka komponen Maftec, yaitu vibration armband, akan bergetar untuk membangunkan masinis. 

Apabila masinis mengantuk hingga empat kali, Maftec akan mengirimkan data peringatan ke pusat kendali, dalam hal ini Pengendali Perjalanan Kereta Api Pusat (PPKP).

Setelah menerima peringatan, PPKP harus melakukan pengecekan kondisi masinis dengan cara menelepon menggunakan radio log

"Bila masinis tidak merespons peringatan yang dikirim PPKP, maka Maftec yang terintegrasi dengan fitur PC Open akan memberhentikan lokomotif secara otomatis. Alat ini terintegrasi secara sistematis dengan PPKP," ucap dia.

Menurut Reza, Maftec bekerja lebih cepat dibandingkan deadman pedal yang selama ini diaplikasikan pada kereta karena deadman pedal masih membutuhkan waktu puluhan detik untuk merespons kantuk masinis.

Reza dan timnya ke depan akan mengembangkan spesifikasi komponen alat, yaitu dengan memanfaatkan mini PC, webcam, dan bluetooth sehingga Maftec dapat bekerja dengan respons yang cepat serta memiliki akurasi tinggi. 

"Selain itu, juga memanfaatkan teknologi night vision agar Maftec bekerja lebih optimal dalam mendeteksi mata kantuk masinis ketika malam hari pada kabin lokomotif," jelas dia.

Baca juga: Mahasiswa ITS Kembangkan Bahan Penyambung Tulang Patah dari Magnesium

Pada 26 Oktober lalu, hasil riset dan pengembangan alat itu meraih juara I dalam Lomba Penelitian Ilmiah Transportasi Tingkat Nasional yang digelar Kementerian Perhubungan RI.

Ketiganya menerima Penghargaan Adi Cipta Tata Wahana dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di kantor Kementerian Perhubungan Jakarta.

Kompas TV Mahasiswa ITS Surabaya Ciptakan Kapal Bertenaga Surya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com