Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Buka Paksa Blokade Jalan Trans Wamena-Tolikara

Kompas.com - 16/11/2017, 17:03 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian akhirnya berhasil membuka paksa blokade Jalan Trans Wamena-Tolikara, tepatnya di Kampung Minage, Distrik Kubu, Kabupaten Tolikara, Kamis (16/1/2017) pagi, tanpa ada aksi perlawanan dari masyarakat.

Satu bulan lebih, warga di daerah itu melakukan blokade jalan menuju Kota Karubaga, ibu kota Kabupaten Tolikara, lantaran tak puas atas hasil pemilu kepala daerah setempat.

Pembongkaran blokade jalan di Kampung Minage itu pun melibatkan personel BKO gabungan Brimob Nusa Tenggara Timur, Brimob Maluku Utara, Brimob Polda Papua dan Dalmas Polda Papua yang dipimpin langsung oleh Kapolres Tolikara AKBP Indra Hermawan.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, mengatakan, blokade yang dibuat warga untuk menutup akses Jalan Trans Wamena-Tolikara sudah dibuka oleh anggotanya secara paksa hari ini.

“Saat membuka pemalangan jalan, ada sekitar 100 orang warga di Kampung Minage diamankan, 2 buah panah, 30 buah anak panah dan 2 buah parang diamankan untuk sementara waktu, agar tak terjadi gesekan,” katanya.

Kamal menjelaskan, proses pembongkaran sempat mendapat penolakan dari masyarakat setempat. Bahkan mereka mempertanyakan masalah perolehan suara calon Bupati Tolikara John Tabo sebanyak 61.000 yang dianggap mereka hilang entah ke mana.

Baca juga : Kapolri Minta Tokoh Tolikara Dinginkan Suasana Pasca-sengketa Pilkada

Saat itu kapolres Tolikara menjelaskan kepada mereka bahwa aksi blokade jalan merupakan pelanggaran hukum dan pelakunya akan ditahan oleh kepolisian.

“Jika masyarakat ingin menyampaikan aspirasi jangan melakukan pemalangan jalan. Masalah pilkada jangan tanyakan kepada kami, karena kami bukan penyelenggara pemilu tetapi kami hanya melaksanakan pengamanan saja, saat berlangsungnya pemilu,” ungkap Kamal menirukan ucapan kapolres.

Guna mencegah aksi blokade jalan terulang kembali, dua pleton pasukan dari Batalyon 756/WMS dan satu pleton Brimob Polda Maluku Utara disiagakan di lokasi itu.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tolikara, Derwes Yikwa menjelaskan, aksi blokade jalan itu telah berlangsung lebih dari satu bulan. Kejadian itu membuat harga-harga kebutuhan pokok melambung tinggi di Kota Karubaga hingga di seluruh pelosok Tolikara karena akses jalan menuju Tolikara hanya bisa dilalui dengan jalan darat Trans Wamena-Tolikara-Puncak Jaya.

“Meskipun ada lapangan terbang namun hanya bisa didarati pesawat berbadan kecil jenis Cessna dan sejenisnya," paparnya.

Menurut Derwes, selama ini pemerintah daerah bersama aparat kepolisian dan TNI telah mengambil langkah bijak dengan mengelar berbagai pertemuan dengan tokoh intelektual dari kelompok yang melakukan aksi blokade. Namun negosiasi itu tidak membuahkan hasil.

“Maka dari itu, terpaksa gabungan aparat keamanan di Tolikara mengambil tindakan tegas dengan buka paksa pemalangan jalan yang berjalan aman dan sukses. Semoga harga bahan pokok di sini dengan cepat kembali normal,” harapnya.

Perlu diketahui, selama ini masyarakat di Jalan Trans Wamena-Tolikara melakukan blokade jalan sebagai imbas dari hasil Pilkada Tolikara. Aksi blokade terus berlanjut ketika 11 orang warga Tolikara ditahan oleh Polda Metro Jaya lantaran merusak kantor Menteri Dalam Negeri RI di Jakarta. Mereka menuntut para pelaku dibebaskan.

Baca juga : Kantor Kemendagri Dilempari Batu oleh Pendukung Calon Bupati Tolikara

Walau aparat kepolisian telah memberikan jaminan penangguhan penahanan kepada 11 pelaku perusakan, namun warga tak kunjung membuka jalan tersebut. Belakangan, mereka meminta aparat kepolisian melepaskan John Tabo dari penahanan atas dugaan kasus korupsi atau pencucian uang senilai Rp 32,6 miliar dari APBD Tahun 2006-2007 saat dia menjabat bupati Tolikara.

Kompas TV Ada sembilan pegawai Kemendagri yang jadi korban serangan kelompok massa asal Tolikara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com