Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.879 Pelanggar Terjaring Operasi Zebra Candi 2017 di Solo

Kompas.com - 15/11/2017, 14:19 WIB
Labib Zamani

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Operasi Zebra Candi 2017 yang diselenggarakan secara serentak oleh kepolisian telah berakhir pada Selasa (14/11/2017). Selama 14 hari, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Solo, Jawa Tengah, menjaring 2.879 pelanggar.

Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polresta Solo Iptu Bambang Subekti mengatakan, selama operasi tersebut ada 2.879 pelanggar ditilang. Jumlah tersebut, kata Bambang, mengalami penurunan antara 2-3 persen dibanding operasi yang sama pada 2016.

"Tahun 2016 kami memberikan penindakan tilang sebanyak 2.962 pelanggar. Tahun ini turun menjadi 2.879 pelanggar yang kami berikan penindakan tilang," beber Bambang saat ditemui di Mapolresta Solo, Rabu (15/11/2017).

Pelanggaran tersebut didominasi oleh kendaraan roda dua. Mereka rata-rata tidak melengkapi dokumen dan surat-surat kendaraan. Sementara untuk kecelakaan lalu lintas selama operasi berlangsung, kata Bambang, mengalami peningkatan.

Tahun lalu jumlah korban kecelakaan lalu lintas hanya sembilan kasus. Tahun ini meningkat hingga 70 persen atau sebanyak 16 kasus. Hanya saja, korban kecelakaan ini rata-rata mengalami luka ringan.

"Ada peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas. Namun, untuk kualitas turun karena untuk korban rata-rata luka ringan," terang dia.

Baca juga : Pengendara Tewas Ditampar Polisi saat Operasi Zebra, Mahasiswa Unjuk Rasa hingga Ricuh

Bambang menambahkan, para pengguna jalan yang terjaring dalam Operasi Zebra Candi 2017 merata di semua titik jalan utama di Solo. Dari jumlah pelanggar yang diberikan penindakan tilang tersebut, 10 persennya adalah anak di bawah umur.

"Rata-rata anak sekolah dan mereka belum mempunyai SIM (surat izin mengemudi)," kata Bambang.

Sementara itu, untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di Solo, Satlantas Polresta Solo terus mengadakan bimbingan dan penyuluhan tentang keselamatan berlalu lintas di kalangan masyarakat maupun pelajar.

Sebelumnya, Kapolresta Solo AKBP Ribut Hari Wibowo menjelaskan, selama Operasi Zebra Candi 2017, penegakan hukum diprioritaskan terhadap pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas (lakalantas), misalnya mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi dan menerobos rambu lalu lintas.

"Itu pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan, membahayakan diri sendiri dan orang lain. Pelanggaran inilah yang menjadi prioritas penegakan kami," ucap Kapolresta.

Operasi Zebra Candi 2017 tersebut, lanjut dia, bertujuan untuk menekan jumlah angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Dia menyebutkan, angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polresta Solo cukup tinggi.

"Rata-rata kecelakaan ringan. Mau masuk gang sama yang keluar gang kecelakaan, paling model-model seperti itu," ujar dia.

Kompas TV Di hari terakhir operasi zebra 2017, aparat kepolisian masih menemukan sejumlah pengendara yang melanggar peraturan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com