SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, berharap pilkada serentak di daerahnya berlangsung ala Jawa Timuran. Artinya apapun masalah yang timbul dalam proses demokrasi tersebut diselesaikan menurut tata cara adat di Jawa Timur.
Pilkada ala Jawa Timuran, sambung Soekarwo, lebih mengedepankan dialog dan komunikasi yang baik tanpa mengurangi nilai-nilai demokrasi. "Jika tidak ada kesepahaman tidak lantas turun jalan apalagi anarkis. Tidak seperti daerah lain," kata Soekarwo, Rabu (15/11/2017).
Teknis persiapan Pilkada, sambung dia, sudah sering dibicarakan dalam forum musyawarah pimpinan daerah. "Intinya mereka sepakat bahwa pilkada serentak di Jatim diselesaikan ala Jawa Timuran," jelas Ketua Partai Demokrat Jatim ini.
Kultur sosial masyarakat Jawa Timur, menurut dia, menjunjung tinggi nilai kerukunan, kebersamaan, dan persaudaraan, dan tidak suka saling menjatuhkan apalagi kekerasan. "Semua masalah bisa dibicarakan dengan baik di warung kopi," ucapnya.
(Baca juga : Pilkada Jatim, Ketum PAN Bakal Temui Soekarwo)
Tahun depan, selain pemilihan gubernur dan wakil gubernur, pemilihan kepala daerah juga digelar di 18 kabupaten dan kota.
18 daerah yang menggelar pilkada langsung yakni kabupaten Lumajang, Bondowoso, Probolinggo, Pasuruan, Nganjuk, Jombang, Madiun, Magetan, Tulungagung, Bojonegoro, Bangkalan, Sampang, dan Kabupaten Pamekasa.
Pilkada juga digelar di Kota Probolinggo, Malang, Kediri, Madiun, dan Kota Mojokerto.