Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Dikuasai Kelompok Bersenjata, Ibu Hamil Jalan 2 Km Cari Pertolongan Medis

Kompas.com - 13/11/2017, 12:02 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com – Dua orang wanita berhasil keluar dari Kampung Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Salah satu dari dua wanita tersebut tengah hamil tua. Ia mengharapkan pertolongan medis Minggu (12/11/2017) sekitar pukul 15.30 WIT.

Ibu hamil itu diketahui bernama Alina Kogoya (27). Sedangkan satu perempuan lainnya bernama Penima kobogau. Keduanya warga Kampung Banti, kampung yang saat ini dikuasai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

“Benar ada dua orang warga masyarakat Kampung Banti tiba di Polsek Tembagapura Polres Mimika, untuk meminta pertolongan,” ungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal.

Kamal menceritakan, dari keterangan kedua ibu tersebut, mereka berjalan kaki dari Kampung Kimbeli sejak pukul 13.00 WIT hingga tiba di Polsek Tembagapura pada pukul 15.30 WIT.

“Kedua warga keluar dari Kampung Banti bertujuan untuk persalinan di RS SOS Tembagapura,” tuturnya.

(Baca juga : Polisi Rilis DPO Kelompok Bersenjata di Papua, Ini 21 Nama yang Diburu )

Kamal menceritakan, warga bernama Alina Kogoya sedang hamil 9 bulan yang diantar oleh Penina Pobogau dengan menggendong anak perempuan yang masih berusia 1 tahun.

“Pengakuan Penina Pobogau sebelum menuju Tembagapura, yang bersangkutan diantar suami dan keluarganya. Sebelumnya meminta izin kepada Kamaniel Waker Kapala suku Kimbeli dan minta izin KKB yang berada di kampung tersebut,” katanya.

Kamal menegaskan, setelah mendapat izin, kedua warga melakukan perjalanan meski tanpa suami hingga tiba di Tembagapura.

“Kini keduanya sudah berada di RS SOS Tembagapura untuk mendapat perawatan medis,” tuturnya.

(Baca juga : Sandera 1.300 Warga, Kelompok Bersenjata di Papua Incar Keuntungan Ekonomi )

Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan, saat ini jalan menuju Kampung Banti di blokade Kelompok KKB dengan mengunakan alat berat milik Freeport.

“Saat ini kita tengah berupaya untuk membuka akses jalan. Selain memblokade mereka juga merusak akses jalan dengan membuat lubang,” pungkasnya.

Kompas TV Pihak kepolisian Daerah Papua, mengeluarkan maklumat untuk masyarakat sipil yang membawa senjata api ilegal untuk segera menyerahkan ke polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com