Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Lontong, Alumnus ITS yang Sukses di "Jalan yang Sesat"

Kompas.com - 12/11/2017, 23:17 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Pemandu acara dan komedian Cak Lontong ternyata jebolan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Karena itulah, Cak Lontong pernah disebut sebagai "alumnus ITS paling sukses di jalan sesat".

Istilah itu didapatkannya dari Mohammad Nuh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mohammad Nuh juga pernah menjabat Rektor ITS.

"Saya ingat Pak Nuh yang bilang, saya sukses di jalan yang sesat," kata Cak Lontong di Surabaya, Minggu (12/11/2017).

Bagaimana tidak, profesinya saat ini sangat tidak linier dengan latar belakang pendidikannya.

Pria yang memiliki nama asli Lis Hartono itu menempuh pendidikan sarjana di ITS sejak 1989 Jurusan Teknik Elektro. Dia baru lulus pada 1995.

(Baca juga: Hari Pahlawan, Menteri Susi Raih Gelar "Doktor Honoris Causa" dari ITS)

Kini, Cak Lontong lebih dikenal sebagai komedian, aktor, hingga pemandu acara kondang yang terkenal dengan leluconnya yang terbilang asal, tetapi mengundang decak tawa. Dia juga kerap membintangi sejumlah iklan produk.

"Jadi, ijazah saya sarjana teknik elektro tidak berguna. Sekarang dimakan rayap. Rayap ini pintar, dia tahu kalau ijazah saya tidak berguna," katanya berkelakar.

Pada Jumat (10/11/2017), bertepatan dengan Hari Pahlawan, Cak Lontong mendapatkan penghargaan dari ITS sebagai alumnus yang sukses di bidang seni dan kebudayaan.

Penghargaan juga diberikan kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo sebagai alumnus yang sukses di bidang pemerintahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com