Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penghadangan Pesawat oleh Motor Gerobak Versi Maskapai Dimonim

Kompas.com - 10/11/2017, 23:06 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Maskapai Penerbangan Dimonim Air PK-HVM menyebutkan bahwa pesawat perintis Dimonim Air rute Nabire-Faowi-Nabire, saat mendarat di bandara Fawi, Kecamatan Fawi, Kabupaten Puncak Jaya, yang hendak terbang menuju Kabupaten Nabire, Papua, Rabu (8/11/2017), dalam kondisi normal atau tidak ada masalah.

Namun, saat boarding kembali ke Nabire, ada keributan yang terjadi. Untuk mengantisipasi dampak keributan, pihak keamanan meminta kru pesawat untuk segera menyelesaikan boarding dan kembali ke Nabire.

“Setelah proses boarding selesai, pesawat start engine dan taxi dengan normal menuju runway. Saat hendak take off, pesawat yang dalam posisi speed ready for take off, tiba-tiba PIC melihat ada motor gerobak berada di tengah runway. Tidak ada orang di motor gerobak tersebut,” ungkap Safety Manager Dimonim Air, Tris NR kepada redaksi Kompas.com.

Walau melihat ada motor gerobak, lanjut Tris, PIC (pilot in command) atau kapten memutuskan untuk tetap landas. Saat badan pesawat naik, terdengar suara di bagian roda. PIC merasa ada kejanggalan di roda kanan pesawat.

“Pesawat tetap terbang. Saat 40 NM dari Nabire, PIC menghubungi tower dan melaporkan bahwa ada masalah dengan roda kanan. Untuk itu, meminta panduan untuk landing di Nabire,” katanya.

Baca juga : Uji Coba dengan Pilot Perempuan, Pesawat N219 Terbang Mulus

Tris menegaskan, pesawat PK HVM berhasil mendarat dengan selamat. Saat itu, pihak Bandara Nabire menyiapkan segala keperluan kerdaruratan. Pesawat sempat memblok runway selama 30 menit.

 “Selanjutnya, setelah penggantian ban, pesawat dievakuasi menjauhi runway. Kondisi normal. Tidak ada dampak gangguan terhadap penerbangan lain,” kata Tris.

 Tris menegaskan, secara prosedur, proses pendaratan penerbangan sudah sesuai standard operational procedure (SOP). Tidak ada tumpahan avtur. Menurut Tris, di beberapa media disebut ada tumpahan avtur. Padahal kondisi sesungguhnya runway basah karena kondisi hujan.

 “Runway terblok selama 30 menit dan tidak ada gangguan terhadap penerbangan lain. Ini adalah keputusan terbaik yang diambil pilot Kapten Kasta,” ujarnya.

Pesawat perintis milik maskapai Dimonim Air PK-HVM yang dihadang warga dengan motor gerobak di bandara Fawai, Papua, Rabu (8/11/2017).Dokumentasi Polda Papua Pesawat perintis milik maskapai Dimonim Air PK-HVM yang dihadang warga dengan motor gerobak di bandara Fawai, Papua, Rabu (8/11/2017).

Tris juga mengatakan, avtur yang terdapat di runway merupakan minyak yang keluar saat proses pengereman (oil break). Proses pendaratan pun dilakukan dengan sangat halus. Tidak ada tekanan atau gesekan yang besar antara velg ban dengan runway.

 “Saat ini investigasi internal masih dalam proses. Masih menunggu data teknis tentang kerusakan. Serta menunggu release dari DSKU, barulah proses pembongkaran bisa dilakukan untuk melihat kerusakan bagian dalam pesawat,” tuturnya.

Setelah investigasi selesai, lanjut Tris, pihaknya akan akan memanggil pilot Kapten Kasta dan kopilot Irena untuk memaparkan hasil investigasi.

“Tujuannya untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama,” kata Tris.

Sebelumnya, Kapolres Nabire AKBP Sony Sanjaya mengungkapkan, pesawat Dimonim Air berhasil mendarat dengan baik walau dalam keadaan ban pecah sebelah kanan.

Pesawat perintis milik maskapai Dimonim Air PK-HVM robek di bagian bawah kanan setelah dihadang warga dengan motor gerobak di bandara Fawai, Papua, Rabu (8/11/2017).Dokumentasi Polda Papua Pesawat perintis milik maskapai Dimonim Air PK-HVM robek di bagian bawah kanan setelah dihadang warga dengan motor gerobak di bandara Fawai, Papua, Rabu (8/11/2017).

“Sebanyak 14 penumpang dan 3 bayi yang berada di dalam pesawat berhasil dievakuasi dengan selamat,” katanya ketika dihubungi melalui telepon genggamnya, Rabu malam.

Baca juga : Dihadang Motor oleh Warga, Pesawat Terbang dengan Ban Pecah dan Bodi Robek

Sony menjelaskan, selama satu jam perjalanan dari Puncak Jaya menuju Nabire, pesawat dalam keadaan rusak, bahkan bagian tangki pesawat terdapat goresan besar.

“Pesawat terhenti kira-kira 300 meter dari ujung landasan arah laut Bandara Nabire, karena ban pesawat mengalami pecah dan ada kebocoran dari tangki avtur yang menetes ke aspal landasan,” ujarnya.

Kompas TV Presiden Joko Widodo memberikan nama kepada pesawat N-219 di Bandar Udara Halim Perdanakusuma bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com