SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menjadi guru dalam sekolah kebangsaan pelajar Surabaya di Gedung Nasional Indonesia Surabaya, Kamis (9/11/2017).
Dalam orasinya, Risma mengingatkan agar para pelajar tidak sering-sering main gadget, karena menurutnya gadget adalah model baru penjajahan.
"Jangan terlena dengan gadget, itu semua by design untuk menghancurkan bangsa ini," kata Risma yang saat itu mengenakan busana pejuang.
Karena itu, dia meminta para pelajar untuk bisa membagi waktu antara belajar dengan bermain gadget.
(Baca juga : Berat 115 Kg, Jody Cuma Main Gadget dan Menonton TV Setiap Hari )
"Kalau kalian ingin negara ini tidak dijajah kembali, maka kalian harus bisa membagi waktu jangan hanya main games terus. Waktu ini terbatas. Jika kalian terlena maka negara lain akan masuk dan kalian akan menjadi penonton dan tidak bisa berbuat apa-apa,” jelas Risma.
Kepada ratusan pelajar SD dan SMP itu, Risma mengingatkan pentingnya menghormati jasa para pahlawan. Menurut Risma, kemerdekaan yang dirasakan bangsa Indonesia saat ini bukan karena diberi, tapi merupakan hasil perjuangan para pahlawan.
“Kalian bisa bersekolah dan beraktivitas seperti sekarang, karena hasil perjuangan. Karena itu, sudah seharusnya kalian meneruskan perjuangan para pahlawan. Tentunya tidak dengan mengangkat senjata, melainkan dengan belajar dan berani keluar dari zona nyaman,” ucapnya.
Selain Risma, juga ditunjuk sebagai narasumber, kalangan veteran yang bercerita tentang dahsyatnya peperangan di Surabaya melawan pasukan sekutu.