Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenda Diterjang Puting Beliung, Siswa Pun Belajar di Lapangan Bola

Kompas.com - 08/11/2017, 20:00 WIB
Mansur

Penulis

POSO KOMPAS.com – Seratusan siswa dan siswi pelajar SD-SMP Satu Atap (Satap) di Poso, Sulawesi Tengah, hingga Rabu (8/11/2017) terpaksa harus belajar di tengah lapangan sepak bola.

Mereka belajar di ruangan terbuka tanpa atap karena enam tenda belajar yang biasa digunakan rusak diterjang angin puting beliung, Sabtu (4/11/2017). 

Data yang dihimpun Kompas.com, sekolah tersebut memiliki 10 tenda yang selama ini digunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar (KBM). Dari 10 tenda, 6 di antaranya rusak dan tidak bisa dipakai lagi karena diterjang angin puting beliung. 

Sebanyak 10 tenda itu pun merupakan bantuan dari TNI saat gempa berskala 6,1 SR mengguncang daerah tersebut awal Juni 2017. 

(Baca juga : Gempa Ambon Rusak 40 Rumah, 4 Sekolah dan 2 Gedung Kampus)

Kepala Sekolah Satap Desa Sedoa, Alrimus Rangka mengatakan, 6 tenda darurat itu sudah tidak bisa digunakan karena rusak parah. Ia berharap, pemerintah maupun pemerhati pendidikan memberikan bantuannya.

"Meski belajar dalam kondisi memprihatinkan, semangat murid dan guru tetap berlangsung. Sejak peristiwa itu, polisi dan TNI yang tergabung dalam Satgas Operasi Tinombala 2017 juga turut membantu menyemangati anak sekolah," ujarnya saat dihubungi, Rabu (8/11/2017).

"Saya sangat berharap kondisi ini jangan sampai berlarut-larut. Kalau cuaca sementara bersahabat dan tidak hujan, tidak ada masalah. Namun kalau hujan atau panas, terpaksa siswa libur," ungkapnya.

kepala Dinas Pendidikan kabupaten Poso Yus Madoli membenarkan kejadian tersebut. Ia menambahkan, dari 10 tenda yang digunakan sebelum puting beliung, 3 di antaranya untuk SMP, 6 untuk SD, dan satu tenda difungsikan untuk kantor guru. 

(Baca juga : Dampak Gempa Beruntun di Ambon, 3 Sekolah dan 13 Rumah Warga Rusak)

Sebagai bentuk kepedulian Pemda Poso, sambung dia, Dinas Pendidikan mulai hari ini mendistribusikan tujuh tenda baru ke lokasi untuk menggantikan 6 unit tenda yang rusak.

Sedangkan satu unit tenda sisanya akan digunakan untuk kebutuhan ruangan guru. Sedangkan bangunan permanen sekolah Satap saat ini memasuki tahap penyelesaian. 

"Hari ini kami sudah kirimkan 7 buah tenda untuk menggantikan tenda yang baru, karena jaraknya cukup jauh. Kemungkinan besok atau lusa tenda tersebut sudah sampai dan bisa dipergunakan lagi," ucap Yos Madoli. 

Sebelumnya, Desa Sedoa merupakan sala satu desa terkena dampak getaran gempa terparah. Salah satunya merobohkan bangunan sekolah Satap Sedoa yang ikut roboh dan tidak bisa terpakai lagi.

Kompas TV BMKG Maluku mengimbau agar warga Kota Ambon tetap tenang dan tidak tepancing dengan isu tsunami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com