Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyamar Jadi Penagih Utang, Polisi Demak Perbaiki Rumah Warga Miskin

Kompas.com - 06/11/2017, 21:11 WIB
Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com — Siang itu, Senin (6/11/2017), rumah Suwarti ( 52) di Desa Mojodemak, RT 003 RW 003, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang biasanya sepi mendadak ramai.

Rumah janda beranak satu itu kedatangan lima anggota Reserse Polres Demak berambut gondrong. Dipimpin langsung Kasatreskrim Polres Demak AKP Tri Agung, para anggota bertampang sangar itu menggedor paksa pintu rumah.

Prastiwi (20), anak Suwarti yang membukakan pintu kepada tamu tak diundang itu, kelihatan ketakutan. Paras ayunya terlihat pucat melihat tamunya yang berpenampilan kurang bersahabat.

"Ibumu mana? Hari ini kalau tidak bisa membayar utangnya, rumah ini kami sita. Segera lunasi utangnya sebesar Rp 20 juta, cepat," bentak salah seorang anggota reserse berkumis tebal.

Mendengar bentakan itu, Prastiwi langsung masuk ke rumah dan memeluk ibunya sembari menangis, khawatir rumahnya akan disita.

Tanpa dikomando, lima anggota Reserse Polres Demak yang menyamar sebagai penagih utang (debt collector) itu masuk dan menegaskan maksudnya akan menyita rumah itu dengan alasan Suwarti tidak bisa melunasi utangnya saat ini juga.

"Pokoknya, kalau tidak bisa melunasi hari ini, kalian harus pergi dari rumah ini," tegas AKP Agung yang saat itu menyamar.

"Ampun Pak, kulo salah nopo? Kulo mboten gadah utang. Nek disita, kulo mangke manggen teng pundi? (Maaf Pak, saya salah apa? Saya tidak punya utang. Kalau disita, kami nanti tinggal di mana?)," jawab Suwarti berurai air mata.

Baca juga: Sambut HUT ke-72 TNI, Kopassus Bedah Rumah Ibu Mamah di Sukabumi

Di saat Suwarti merengek dan mengharap iba agar tak diusir dari rumahnya, tiba-tiba Kepala Polres Demak AKBP Sonny Irawan masuk dan langsung menenangkan Suwarti.

"Maafkan anggota kami ya, Bu, ini tadi cuma pura-pura. Rumahnya tidak disita kok. Maksudnya mau memberi surprise. Rumah ibu Suwarti akan kami perbaiki," kata Sonny lembut.

Mendengar penjelasan orang nomor satu di Polres Demak itu, sontak Suwarti langsung menubruk  Sonny dan memeluknya erat. Tangis harunya berubah menjadi tangis bahagia. Sejumlah anggota dan perwira Polres Demak yang menyaksikan adegan mengharukan itu tak kuasa menitikkan air mata.

"Matur suwun Pak Kapolres. Mugi Bapak kalih anggota dipun paringi kesehatan lan keselamatan nalika tugas, ugi dipun tresnani warga. Setunggal maleh mugi Pak Kapolres dados jenderal (Terima kasih Pak Kapolres. Semoga Bapak beserta anggotanya diberi kesehatan dan keselamatan saat melaksanakan tugas, juga dicintai warga. Satu lagi, semoga Pak Kapolres jadi jendral)," ucap Suwarti.

Menurut Sonny, kegiatan bedah rumah ini merupakan program Kapolres Demak dalam membantu masyarakat melalui zakat profesi anggota Polri.

"Kami berharap kegiatan ini bisa membantu memperbaiki rumah Ibu Suwarti yang sudah tidak layak huni," kata Sonny kepada Kompas.com, Senin (6/11/2017).

Sebelum melakukan bedah rumah tidak layak huni, anggota sudah ada yang diterjunkan ke lapangan untuk melakukan survei. Dari hasil survei tersebut, ditemukan kondisi rumah milik Ibu Suwarti yang sudah memprihatinkan dan perlu segera diperbaiki.

Baca juga : Tertimpa Atap Saat Bedah Rumah, Puluhan Orang Terluka

Rumah berukuran 4x5 meter itu berdinding "gedek" (terbuat dari anyaman bambu) dan berlantai tanah. Selain itu, atapnya juga berlubang sehingga saat hujan bocor.

"Rumah Ibu Suwarti ini akan kami renovasi agar layak huni. Bedah rumah ini kami targetkan rampung dalam waktu 14 hari," ujar Sonny.

Kompas TV Namanya Nurhayati, sehari-hari dirinya hanya disibukkan membersihkan dan merapikan rumah sederhana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com