Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soekarwo-Gus Ipul Pun Berpisah pada Pilkada Jatim 2018

Kompas.com - 03/11/2017, 23:08 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Pilkada Jatim 2018 menjadi momentum perpisahan bagi Soekarwo dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul), pasangan kepala daerah Jatim yang sudah dua periode memimpin Jatim dan dua kali juga memenangi Pilkada Jatim.

KarSa (Soekarwo dan Saifullah Yusuf), brand kampanye pasangan tersebut, tercatat memenangi Pilkada Jatim pada 2008 dan 2013. Lawannya adalah calon lawan Gus Ipul pada Pilkada Jatim tahun depan, yakni Khofifah Indar Parawansa, yang saat ini berada di barisan kabinet Joko Widodo sebagai Menteri Sosial.

Pada Pilkada Jatim 2018, Soekarwo yang juga menjabat Ketua DPD Partai Demokrat Jatim itu harus tunduk pada keputusan DPP Partai Demokrat yang mengusung Khofifah Indar Parawansa bersama Partai Golkar dan Partai Nasdem.

Sementara itu, Gus Ipul yang memiliki kesempatan maju diusung PDI-P dan PKB dengan menggandeng Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi) sebagai wakilnya.

(Baca juga: Mitos Wagub Kalah dalam Pilkada, Gus Ipul Sebut Percaya pada Usaha)

Bagi Gus Ipul, tidak didukung atasannya di Pilkada Jatim adalah hal biasa dalam berpolitik. Dia menghormati keputusan politik Soekarwo karena menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat yang harus tunduk pada keputusan DPP. "Tapi saya yakin, hatinya Pakde Karwo (sebutan Soekarwo) pasti dukung saya," kata Gus Ipul, Jumat (3/11/2017).

Secara pribadi dan dalam konteks kedinasan, menurut Gus Ipul, hubungannya dengan Soekarwo berjalan baik. "Sampai saat ini, beliau (Soekarwo) adalah atasan dan senior saya. Saya banyak belajar dari beliau," ucap Gus Ipul.

Kata dia, yang pasti secara politik dia sudah berusaha mendekati Partai Demokrat agar bergabung dalam barisan partai pendukungnya. Bahkan dia mengambil formulir pendaftaran sebelum partai berlambang mercy itu membuka pendaftaran pada Juni lalu. "Bukan hanya Demokrat, semua mekanisme partai saya hormati dan saya ikuti," jelas dia.

Hal yang sama juga disampaikan Soekarwo. Bahkan secara pribadi dia terang-terangan mendukung Gus Ipul sebagai cagub Jatim pada Pilkada 2018. "Saya sudah dua periode lho sama Gus Ipul. Secara pribadi saya dukung Gus Ipul, tapi dalam konteks kepartaian memang saat ini tidak. Itulah politik," ucap Soekarwo.

Bahkan Soekarwo juga berjanji untuk tidak menjadi juru kampanye (jurkam) pasangan mana pun dalam Pilkada Jatim tahun depan, termasuk untuk pasangan yang diusung oleh partai yang dipimpinnya. "Kalau begini kan fair, saya sudah lapor ketua umum soal hal ini," ujar dia.

(Baca juga: Soekarwo Pastikan Demokrat Usung Khofifah di Pilkada Jatim)

Secara terpisah, pengamat politik Universitas Trunojoyo, Madura, Mochtar W Oetomo, menyebut bahwa dukungan Soekarwo sebagai gubernur yang sudah menang dua kali Pilkada Jatim akan sangat menentukan kemenangan pasangan cagub dan cawagub pada Pilkada Jatim tahun depan.

Dengan posisi Gubernur dan Ketua Partai Demokrat Jatim, Soekarwo masih punya jaringan kuat di birokrasi, kaum nasionalis, maupun para kiai sepuh di Jatim. "Relasi itu jika dialihkan menjadi dukungan politik, tentunya akan menjadi kekuatan besar saat Pilkada Jatim mendatang," jelas Mochtar.

Soal janji Soekarwo yang tidak akan menjadi jurkam pasangan Pilkada Jatim, Mochtar menangkapnya sebagai sikap yang elegan sebagai pejabat publik.

"Ada banyak tugas yang lebih berkaitan dengan kepentingan publik dibanding hanya sekadar kampanye menjadi jurkam yang masih bisa dilakukan oleh orang lain," tutur Mochtar. 

Kompas TV Peluang Gus Ipul Vs Khofifah pada Pilgub Jatim (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com