Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertimpa Atap Saat Bedah Rumah, Puluhan Orang Terluka

Kompas.com - 02/11/2017, 21:57 WIB
Iqbal Fahmi

Penulis

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Kegiatan gotong-royong warga di Desa Tunjungmuli, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga, Jawa Tengah berakhir tragis. Rabu (1/11/2017) petang, rumah miliki Sukaryo (40) yang telah reyot tiba-tiba ambruk dan menimpa warga yang tengah membantu kegiatan bedah rumah di Dusun 5. Akibatnya puluhan orang terluka.

Kades Tunjungmuli, Joko Pranoto saat dihubungi Kamis (2/11/2017) mengatakan, dari puluhan warga yang mengalami luka, lima di antaranya dilarikan ke Puskesmas dan RSUD. Kebanyakan warga yang terkena robohan mengalami luka di kepala karena tertimpa asbes dan tertusuk paku.

“Jadi kejadiannya waktu rumah mau dipindah ke pondasi yang baru, jadi rumah dari kayu itu diangkat bareng-bareng ke pondasi yang lantainya baru dikeramik,” katanya.

Joko menyebutkan, renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) milik Sukaryo itu merupakan program bantuan dari kabupaten. Renovasi dilakukan pada bagian lantai dan dinding. Sebelumnya, saat melakukan pengerjaan lantai, bangunan semi permanen itu lebih dulu dipindahkan dari pondasi. Baru setelah lantai selesai dikeramik, bangunan rumah itu diangkat untuk ditempatkan pada posisi semula.

Baca juga : Sambut HUT ke-72 TNI, Kopassus Bedah Rumah Ibu Mamah di Sukabumi

“Waktu mau diangkat ada sekitar 50 orang yang terlibat, satu orang ngasih komando. Tapi saat diangkat atapnya ambruk, kemungkinan ada balungan atap yang sudah rapuh,” ujarnya.

Tanpa bisa menghindar, puluhan orang tertimbun bangunan atap meraung-raung kesakitan. Suasana saat itu, sebbut Joko, semakin mencekam karena kondisi gelap dan hanya diterangi lampu dari diesel.

Joko merinci empat orang yang dilarikan Puskesmas dan seorang dirujuk ke RSUD Goeteng Taroenadibrata karena terus muntah-muntah setelah mengalami luka di kepala.

Selain korban luka, akibat peristiwa tersebut juga mengakibatkan kerugian materi. Diprediksi kerugian mencapai Rp 20 juta.

Kompas TV Namanya Nurhayati, sehari-hari dirinya hanya disibukkan membersihkan dan merapikan rumah sederhana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com