Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Ekor Trenggiling yang Ditangkap Pemburu Dilepas ke Alam

Kompas.com - 02/11/2017, 17:00 WIB
Citra Indriani

Penulis

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sebanyak 70 ekor trenggiling yang sebelumnya ditangkap pemburu dilepas ke habitatnya. Hewan berkulit keras itu sebelumnya akan diselundupkan ke Malaysia.

Pelepasanliaran hewan dilindungi ini dilakukan personel Polda Riau dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).

"Alhamudilliah, saat dilepas seluruh trenggiling itu dalam keadaan hidup semuanya," tutur Humas BBKSDA Riau, Dian Indriani, di Pekanbaru, Kamis (2/11/2017).

Pelepasan satwa bernama latin Manis javanica itu dilakukan setelah polisi melakukan serah terima kepada pihak BBKSDA.

(Baca juga: Polda Riau Amankan 70 Trenggiling yang Akan Diseludupkan ke Malaysia)

Sebelumnya, Polda Riau mengamankan 70 ekor trenggiling itu di perbatasan Pekanbaru-Pelalawan pada 30 Oktober 2017.

Dalam operasi itu, polisi juga mengamankan dua tersangka berinisial AM adan JP. Kedua merupakan pengepul (penadah) dari pemburu. Pelaku membeli dari pemburu seharga Rp 300 ribu perkilogramnya dan akan dijual ke Malaysia seharga Rp 600 ribu perkilogramnya.

Dian melanjutkan, petugas merahasiakan dimana lokasi pelepasan liaran. Namun dia memastikan satwa penyuka semut itu dilepas ke salah satu kawasan konservasi di Riau.

Untuk memastikan bahwa satwa yang dilepas itu diawasi, petugas memberi tanda khusus. Ketika trenggiling itu tertangkap lagi oleh pemburu, maka akan dikenali dan dicarikan solusi lagi agar satwa yang hampir punah tersebut aman.

"Kami bersama sudah polisi sepakat merahasiakan di mana lokasi pelepasannya demi keselamatan trenggiling itu sendiri," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com